Jakarta, HarianBatakpos.com – Ngorok merupakan kondisi umum yang sering dialami oleh sebagian orang. Ngorok bisa menjadi tanda penyakit serius bila berlangsung lama dengan suara nyaring. Kondisi ini umumnya dipicu oleh rasa lelah, namun juga dapat menjadi gejala gangguan kesehatan tertentu.
Mendengkur atau ngorok terjadi ketika seseorang mengeluarkan suara dari hidung dan mulut saat tidur. Pada saat itu, pernapasan bisa terhenti sesaat sehingga kadar oksigen dalam darah menurun. Otak akan merespons dengan “membangunkan” tubuh agar kembali bernapas. Inilah alasan mengapa seseorang yang ngorok kerap tersentak saat tidur.
Jika ngorok tidak ditangani, penderitanya bisa merasa lelah dan kurang segar meski telah tidur cukup. Ngorok yang tidak diatasi dapat memengaruhi kualitas hidup dan menjadi tanda masalah kesehatan serius.
Penyebab Ngorok dan Dampaknya
Ngorok terjadi ketika saluran pernapasan, seperti hidung, mulut, atau tenggorokan, menyempit atau memiliki kelainan bentuk. Tekanan udara yang tinggi di saluran tersebut menimbulkan getaran suara, sehingga menghasilkan dengkuran.
Beberapa penyebab ngorok meliputi:
- Obesitas
- Konsumsi alkohol
- Tidur terlentang
- Kelainan hidung, seperti deviasi septum atau sinusitis
- Pembesaran amandel (terutama pada anak-anak)
Ngorok yang parah juga dapat menjadi gejala penyakit serius, seperti apnea tidur, yang ditandai dengan berhentinya napas saat tidur. Kondisi ini bisa menyebabkan kualitas tidur menurun, lemas, hingga risiko kematian mendadak.
Selain apnea tidur, ngorok juga bisa dikaitkan dengan penyakit kronis seperti stroke, diabetes, dan hipertensi.
Cara Mencegah dan Mengatasi Ngorok
Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah dan mengatasi ngorok:
- Ubah posisi tidur
Tidur miring dapat mengurangi risiko mendengkur. - Tidur yang cukup
Pastikan tidur 7–9 jam per malam untuk menghindari kelelahan. - Hindari alkohol dan obat tidur
Kedua hal ini dapat membuat otot leher terlalu rileks sehingga memicu ngorok. - Minum air putih yang cukup
Dehidrasi dapat membuat lendir di saluran pernapasan lebih lengket, meningkatkan risiko ngorok. - Cuci hidung dengan air garam
Larutan ini dapat mengurangi pembengkakan di hidung akibat alergi atau iritasi. - Jaga berat badan
Menurunkan berat badan dapat mengurangi risiko ngorok, terutama pada orang dengan obesitas. - Berhenti merokok
Merokok dapat menyebabkan peradangan saluran napas, meningkatkan risiko ngorok. - Jaga kebersihan kamar tidur
Bersihkan kamar secara rutin untuk mencegah alergi yang dapat memicu ngorok.
Ngorok yang parah dan disebabkan oleh kondisi medis tertentu sebaiknya dikonsultasikan ke dokter. Penanganan medis seperti terapi CPAP atau operasi mungkin diperlukan untuk mengatasi keluhan ini.
Komentar