Medan, HarianBatakpos.com – Keutamaan sepuluh hari terakhir Ramadan menjadi momen yang sangat istimewa bagi umat Islam. Pada waktu ini, Allah SWT melimpahkan keberkahan, ampunan, dan pahala berlipat ganda bagi mereka yang meningkatkan ibadah. Selain itu, pada sepuluh malam terakhir Ramadan, terdapat Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Sebagaimana disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah radhiyallahu anha, Rasulullah SAW semakin giat dalam beribadah pada sepuluh hari terakhir Ramadan. “Rasulullah sangat bersungguh-sungguh beribadah pada 10 hari terakhir (bulan Ramadan), melebihi kesungguhan beribadah di selain (malam) tersebut.” (HR. Muslim).
Malam-malam di sepuluh hari terakhir Ramadan memiliki banyak keutamaan yang seharusnya disambut dengan penuh semangat oleh umat Islam. Berikut ini adalah beberapa keutamaan sepuluh hari terakhir Ramadan yang patut diketahui.
1. Diturunkannya Al-Qur’an pada Lailatul Qadar
Salah satu keutamaan sepuluh hari terakhir Ramadan adalah turunnya Al-Qur’an pada Lailatul Qadar. Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Qadr ayat 1-3:
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.”
Malam ini terjadi di antara malam-malam ganjil sepuluh hari terakhir Ramadan. Karena itu, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah agar mendapatkan keberkahan Lailatul Qadar.
2. Malam yang Penuh Keberkahan
Lailatul Qadar disebut sebagai malam yang penuh keberkahan. Amalan yang dilakukan di malam ini bernilai lebih baik daripada seribu bulan. Allah SWT berfirman dalam QS. Ad-Dukhan ayat 3-5 bahwa malam ini adalah waktu ditetapkannya segala urusan penuh hikmah oleh Allah SWT.
3. Malam yang Penuh Kedamaian dan Kesejahteraan
Pada sepuluh hari terakhir Ramadan, khususnya saat Lailatul Qadar, Allah SWT menurunkan kedamaian dan kesejahteraan hingga fajar menyingsing. Hal ini disebutkan dalam QS. Al-Qadr ayat 5:
“Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.”
4. Dibukanya Pintu Langit
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh An-Nasai, Rasulullah SAW bersabda:
“Telah datang kepada kalian Ramadan, bulan yang diberkahi, Allah Ta’ala wajibkan kalian untuk berpuasa padanya, dibukakan padanya pintu-pintu langit, ditutup pintu-pintu neraka Jahim, dan dibelenggu setan-setan yang membangkang.”
Momen ini menjadi kesempatan terbaik bagi umat Islam untuk meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
5. Ditutupnya Pintu Neraka
Selain membuka pintu langit, Allah SWT juga menutup pintu neraka selama Ramadan, termasuk pada sepuluh hari terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa rahmat, ampunan, dan kasih sayang Allah SWT lebih besar daripada murka-Nya.
6. Malam yang Penuh Ampunan
Pada malam-malam terakhir Ramadan, Allah SWT menjanjikan ampunan bagi siapa saja yang beribadah dengan tulus. Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa menegakkan shalat pada malam Lailatul Qadar atas dorongan iman dan mengharap balasan (dari Allah), diampunilah dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Al-Bukhari, An-Nasa’i, dan Ahmad).
7. Turunnya Malaikat dan Jibril ke Bumi
Dalam QS. Al-Qadr ayat 4 disebutkan bahwa pada malam Lailatul Qadar, malaikat-malaikat dan Jibril turun dengan izin Allah SWT untuk mengatur segala urusan dan menyampaikan rahmat bagi hamba-hamba-Nya yang beribadah.
8. Dilipatgandakannya Pahala Ibadah
Pada sepuluh hari terakhir Ramadan, pahala ibadah dilipatgandakan berkali-kali lipat. Rasulullah SAW bersabda:
“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat.” (HR. Bukhari-Muslim).
Bahkan, amalan puasa akan dibalas langsung oleh Allah SWT dengan pahala yang tidak terhingga.
9. Kerugian Besar Jika Melewatkannya
Rasulullah SAW mengingatkan bahwa orang yang tidak memanfaatkan keutamaan sepuluh hari terakhir Ramadan adalah orang yang merugi. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa yang terhalang dari menjumpainya, maka sungguh dia telah terhalang dari seluruh kebaikan. Dan tidaklah terhalang dari menjumpainya kecuali orang-orang yang merugi.”
10. Waktu yang Cocok untuk Lebih Mendekatkan Diri kepada Allah
Sepuluh hari terakhir Ramadan juga merupakan waktu yang dianjurkan untuk melakukan i’tikaf, yaitu berdiam diri di masjid untuk fokus beribadah. Rasulullah SAW sendiri selalu melakukan i’tikaf pada sepuluh malam terakhir Ramadan.
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari, disebutkan: “Nabi beri’tikaf di sepuluh akhir dari Ramadhan sampai wafat, kemudian istri-istri beliau beri’tikaf setelahnya.”
Kesimpulan
Keutamaan sepuluh hari terakhir Ramadan sangat besar bagi umat Islam. Pada malam-malam ini, Allah SWT memberikan kesempatan bagi hamba-hamba-Nya untuk mendapatkan pahala berlipat, ampunan dosa, serta keberkahan yang luar biasa. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk meningkatkan ibadah, memperbanyak doa, dan menghidupkan malam-malam Ramadan dengan penuh keimanan dan harapan kepada Allah SWT.
Komentar