Medan, HarianBatakpos.com – Iktikaf adalah amalan sunnah yang dilakukan pada 10 hari terakhir Ramadan. Ibadah ini bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT serta meraih malam Lailatul Qadar yang lebih baik dari seribu bulan.
Menurut buku Al I’tikafu Ahkamuhu Wa Ahammiyatuhu Fi Hayatil Muslim oleh Ahmad Abdurrazaq Al Kubaisi terjemahan AM Basalamah, iktikaf berasal dari bahasa Arab “akafa” yang berarti menetap, mengurung diri, atau terhalangi. Secara istilah, iktikaf adalah aktivitas menetap di dalam masjid dengan niat beribadah serta menjalankan puasa sebagai bagian dari pelaksanaannya.
Nabi Muhammad SAW juga melakukan iktikaf pada bulan Ramadan. Dalam hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah RA, disebutkan:
“Rasulullah SAW selalu iktikaf setiap bulan Ramadan selama 10 hari. Namun, pada tahun di mana beliau wafat, beliau iktikaf selama 20 hari.” (HR Bukhari)
Para sahabat serta istri Nabi Muhammad SAW juga sering melakukan iktikaf bersama Rasulullah. Kebiasaan ini terus berjalan bahkan setelah beliau wafat.
Keutamaan Iktikaf di 10 Hari Terakhir Ramadan
Mengutip dari buku Dialog Lintas Mazhab: Fiqh Ibadah dan Muamalah karya Asmaji Muchtar serta Tafsir Al Asas oleh Darwis Abu Ubaidah, berikut beberapa keutamaan iktikaf:
-
Meraih Malam Lailatul Qadar
Lailatul Qadar adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan. Iktikaf menjadi salah satu cara terbaik untuk mendapatkan malam penuh berkah ini. -
Terjaga dari Maksiat
Dengan menetap di masjid dan fokus beribadah, seseorang akan lebih terhindar dari perbuatan maksiat. -
Mengerjakan Salat Fardhu Berjamaah
Salat berjamaah memiliki pahala lebih besar dibandingkan salat sendiri. Dalam hadis disebutkan:“Salat berjamaah (di masjid) lebih utama 27 derajat dibanding salat sendirian (di rumah).” (HR Bukhari)
-
Membantu Salat Lebih Khusyuk
Saat iktikaf, seorang muslim akan lebih fokus dalam ibadah, menjauh dari kesibukan duniawi, sehingga lebih khusyuk dalam salatnya. -
Mendapat Pahala Berlipat
Orang yang beriktikaf akan mendapatkan pahala karena menunggu waktu salat berikutnya di masjid. -
Kemudahan dalam Salat Malam
Muslim yang beriktikaf lebih mudah melaksanakan salat malam, yang merupakan ibadah utama dengan banyak keutamaan. -
Membantu Menjaga Puasa
Iktikaf membantu muslim menghindari hal-hal yang dapat membatalkan atau mengurangi nilai puasa, seperti ghibah dan perdebatan sia-sia. -
Ajang Introspeksi Diri
Iktikaf menjadi kesempatan bagi seorang muslim untuk muhasabah, mengevaluasi ibadah serta meningkatkan kualitas keimanan.
Tata Cara Iktikaf
Mengacu pada buku Panduan Muslim Kaffah Sehari-hari dari Kandungan hingga Kematian karya Muh Hambali, berikut tata cara iktikaf:
-
Membaca Niat
Berikut bacaan niat iktikaf:نَوَيْتُ الْاِعْتِكَافَ فِي هَذَا المَسْجِدِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitul I’tikafa fii haadzal masjidi sunnatan lillahi ta’ala.
Artinya: “Aku berniat itikaf di masjid ini, sunah karena Allah ta’ala.”
-
Berdiam Diri di Masjid
Selama iktikaf, seorang muslim dianjurkan untuk memperbanyak zikir, membaca Al-Qur’an, dan melakukan salat sunnah. -
Menjauhkan Diri dari Hal yang Tidak Berguna
Fokus utama iktikaf adalah ibadah, sehingga perlu menghindari aktivitas yang tidak bermanfaat seperti banyak berbicara dan tidur berlebihan.
Iktikaf merupakan ibadah yang sangat dianjurkan di bulan Ramadan, terutama pada 10 hari terakhir. Selain mendekatkan diri kepada Allah SWT, ibadah ini juga menjadi salah satu cara terbaik untuk meraih malam Lailatul Qadar dan mendapatkan pahala yang berlipat ganda.
Komentar