Uncategorized
Beranda » Berita » Menanti Dialog Prabowo dengan “Indonesia Gelap”

Menanti Dialog Prabowo dengan “Indonesia Gelap”

Presiden Prabowo Subianto melambaikan tangan sebelum lepas landas menuju Abu Dhabi (kompas.com)
Presiden Prabowo Subianto melambaikan tangan sebelum lepas landas menuju Abu Dhabi (kompas.com)

Medan,  HarianBatakpos.com – Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan niat untuk bertemu dengan kelompok yang dikenal dengan sebutan “Indonesia Gelap”. Dalam kesempatan tersebut, Prabowo menyatakan keinginannya untuk berdialog dengan tokoh-tokoh dari kelompok ini, guna menyamakan persepsi mengenai kondisi Indonesia, apakah negara ini tengah berada dalam kegelapan atau terang. “Saya juga mau dialog, saya mau ketemulah, mari kita bahas, mungkin tidak usah di publik, ya tokoh-tokoh yang Indonesia Gelap,” kata Prabowo pada 8 April 2025 dalam tayangan YouTube Harian Kompas.

Indonesia Gelap adalah sebuah gerakan yang tidak terorganisir secara formal, namun mereka bersatu dalam tujuan yang sama, yaitu memperjuangkan keadilan sosial dan menyoroti berbagai isu yang mencerminkan kondisi negara yang dianggap semakin mundur. Gerakan ini berfokus pada pelanggaran hak asasi manusia, krisis demokrasi, dan korupsi yang semakin merajalela. Dalam konteks ini, “Indonesia Gelap” bukanlah sebuah organisasi yang terdaftar, melainkan sebuah gerakan aktivisme yang berkembang di media sosial.

Perbedaan Perspektif: Indonesia Gelap atau Terang?

Kelompok “Indonesia Gelap” menyoroti sejumlah isu besar, seperti revisi UU TNI yang memungkinkan keterlibatan militer dalam jabatan sipil, pelemahan KPK, dan kebijakan yang memperburuk kesenjangan sosial. Mereka juga mengkritik kuatnya pengaruh oligarki dalam politik, serta lemahnya penegakan hukum di Indonesia. Sebaliknya, pemerintah menganggap bahwa dengan berbagai program yang ada, seperti Program Makan Bergizi Gratis dan pengembangan koperasi, Indonesia akan menuju masa depan yang lebih terang.

Apa Benar Tertelan Lebah Bisa Sebabkan Serangan Jantung?

Prabowo, sebagai Presiden, memilih untuk membuka ruang dialog sebagai jalan untuk meredakan ketegangan ini. Namun, keputusan untuk berdialog ini tidak terlepas dari tantangan besar, karena dialog tersebut harus membawa perubahan nyata, bukan hanya sekadar pertemuan tanpa substansi.

Pada akhirnya, pertemuan ini akan menjadi momen penting dalam menentukan apakah negara ini dapat bergerak menuju “Indonesia Terang” atau tetap terperangkap dalam “Indonesia Gelap” yang penuh dengan ketidakpastian dan ketidakadilan.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *