Medan, HarianBatakpos.com – Hipertensi resisten adalah kondisi di mana tekanan darah seseorang tetap tinggi, bisa di atas 140/90 mmHg, meski sudah minum obat 3-4 macam. Fenomena ini bukanlah hal yang sepele dan dapat memicu berbagai masalah serius, termasuk serangan jantung dan stroke. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai hipertensi resisten, penyebabnya, serta cara penanganannya.
Hipertensi Resisten: Penyebab dan Dampaknya
Hipertensi resisten dapat terjadi ketika seseorang telah mengonsumsi tiga jenis obat antihipertensi dalam dosis maksimal, termasuk diuretik. Menurut Dokter Penyakit Dalam dr. R.A. Adaninggar Primadia Nariswari, Sp.PD, “(Kasus hipertensi resisten) banyak di mana-mana terutama dari faktor ketidakpatuhan minum obat dan tidak konsisten untuk mengubah gaya hidup.”
Penyebab hipertensi resisten sangat beragam. Gaya hidup yang tidak sehat, seperti obesitas, kurangnya aktivitas fisik, serta konsumsi garam dan alkohol yang berlebihan, dapat memperburuk kondisi ini. Selain itu, beberapa obat, seperti NSAID dan kontrasepsi oral, juga dapat berkontribusi terhadap hipertensi resisten, dilansir dari laman kompas.com.
Kondisi medis tertentu, seperti hiperaldosteronisme dan stenosis arteri renalis, juga bisa menjadi penyebab sekunder hipertensi resisten. Oleh karena itu, penting untuk mengenali dan mengobati penyebabnya agar tekanan darah dapat terkontrol dengan baik.
Pengobatan hipertensi resisten melibatkan perubahan gaya hidup dan pengobatan yang tepat. Mengurangi asupan garam dan alkohol, serta meningkatkan aktivitas fisik, adalah langkah awal yang sangat dianjurkan. Selain itu, penting untuk memastikan kepatuhan dalam mengonsumsi obat-obatan antihipertensi sesuai dengan anjuran dokter.
Dengan memahami hipertensi resisten, diharapkan masyarakat dapat lebih waspada dan mengambil langkah pencegahan yang diperlukan. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengalami kesulitan dalam mengontrol tekanan darah.
Komentar