Jakarta, harianbatakpos.com – Nilai tukar rupiah hari ini kembali mengalami pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Pada pembukaan perdagangan Jumat pagi, rupiah tercatat turun sebesar 26 poin atau 0,16 persen ke posisi Rp16.221 per dolar AS dibandingkan dengan posisi sebelumnya di Rp16.195 per dolar AS.
Pelemahan nilai tukar rupiah ini terjadi di tengah sentimen global yang masih belum stabil, termasuk ketidakpastian arah kebijakan suku bunga The Fed dan penguatan indeks dolar secara global. Tekanan eksternal ini memperkuat dolar AS terhadap sebagian besar mata uang dunia, termasuk rupiah.
Di tengah pelemahan nilai tukar rupiah hari ini, pelaku pasar juga tengah menanti data ekonomi Amerika Serikat yang diperkirakan akan memengaruhi arah kebijakan moneter The Fed ke depan. Selain itu, ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan tren perlambatan ekonomi global turut menjadi faktor pendorong volatilitas rupiah terhadap dolar.
Menurut analis pasar uang, jika tekanan eksternal berlanjut, bukan tidak mungkin nilai tukar rupiah bisa menembus level psikologis Rp16.300 per dolar AS dalam waktu dekat. Oleh karena itu, Bank Indonesia diharapkan dapat menjaga stabilitas rupiah melalui intervensi pasar dan penguatan fundamental ekonomi domestik.
Di sisi lain, fundamental ekonomi Indonesia masih cukup kuat dengan cadangan devisa yang stabil serta inflasi yang terjaga. Namun demikian, kehati-hatian tetap diperlukan agar pelemahan nilai tukar rupiah tidak berlarut dan berdampak pada harga impor dan tekanan inflasi.
Dapatkan informasi terkini seputar nilai tukar rupiah hari ini dan update ekonomi Indonesia hanya di saluran harianbatakpos.com melalui WhatsApp:
https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05
Komentar