Harianbatakpos.com – Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) atau Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) mencatat prestasi gemilang pada hari pertama perdagangan tahun 2024, Selasa (2/1/2024). Total transaksi yang tercatat mencapai 29.148,43 lot, melampaui rata-rata harian selama tahun 2023 sebanyak 23.719,37 lot.
Dari total transaksi tersebut, sebanyak 1.424 lot merupakan transaksi multilateral, sementara 27.724,43 lot lainnya terjadi melalui Sistem Perdagangan Alternatif. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam aktivitas perdagangan di ICDX.
Direktur Utama ICDX, Nursalam, menyambut positif pencapaian ini dan mengungkapkan keyakinannya bahwa besarnya transaksi pada hari pertama perdagangan tahun 2024 menjadi sinyal awal yang baik bagi industri perdagangan berjangka komoditi, khususnya di ICDX. “Kami sangat gembira melihat respon positif dari pelaku pasar terhadap perdagangan di ICDX. Peningkatan ini mencerminkan kepercayaan pelaku pasar terhadap sistem dan produk yang kami tawarkan,” kata Nursalam.
Pencapaian ini juga menandai komitmen ICDX dalam mengembangkan ekosistem perdagangan berjangka di Indonesia, mendukung pertumbuhan sektor komoditas dan derivatif. Selain itu, transaksi multilateral dan melalui Sistem Perdagangan Alternatif menunjukkan diversifikasi instrumen yang tersedia di ICDX, memberikan lebih banyak pilihan kepada pelaku pasar.
Direktur Utama Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX), Nursalam, menyatakan bahwa tahun 2024 akan menjadi tahun yang penuh tantangan, terutama dengan agenda politik nasional yang melibatkan Pemilihan Umum (Pemilu) Presiden dan Pemilu Legislatif. Hal ini diungkapkan dalam keterangan tertulis yang dirilis pada Rabu (3/1/2024).
Meskipun dihadapkan pada kondisi politik yang seringkali memengaruhi stabilitas pasar, Nursalam tetap optimis terhadap kinerja perdagangan berjangka komoditi di ICDX. “Tahun 2024 ini akan menjadi tantangan yang menarik, karena bersamaan dengan agenda politik nasional yaitu Pemilu Presiden dan Pemilu Legislatif,” kata Nursalam.
Dalam menghadapi dinamika politik tersebut, ICDX berkomitmen untuk memastikan kelancaran dan transparansi dalam aktivitas perdagangan. “Kami akan terus menjaga kestabilan dan integritas pasar, memberikan layanan terbaik kepada para pelaku pasar,” tambah Nursalam.
Tak hanya itu, ICDX juga menunjukkan optimisme terkait pertumbuhan transaksi di tahun 2024. Nursalam memproyeksikan pertumbuhan sebesar 25% dibandingkan tahun sebelumnya. “Meski dihadapkan pada tantangan politik, proyeksi kami di tahun 2024 total transaksi akan tumbuh 25% dibandingkan tahun 2023,” ungkapnya.
Sebagai catatan, ICDX telah mencatat rata-rata transaksi harian yang terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Data menunjukkan bahwa rata-rata transaksi harian tahun 2023 juga mengalami peningkatan signifikan dibandingkan rata-rata transaksi harian tahun 2022, mencapai angka 19.590,51 Lot.
Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) mencatat prestasi gemilang sepanjang tahun 2023 dengan total transaksi mencapai 6.238.194,78 Lot. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 22% dibandingkan total transaksi tahun 2022 yang sejumlah 5.113.122,89 Lot.
Dari total transaksi tersebut, transaksi multilateral sepanjang tahun 2023 mencapai 1.596.081 Lot, menandai pertumbuhan mencolok sebesar 64,45% dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 970.550 Lot. Sementara itu, transaksi melalui Sistem Perdagangan Alternatif juga mengalami peningkatan sebesar 12,06%, mencapai 4.642.113 Lot dibandingkan dengan 4.142.573 Lot pada tahun 2022.
Lebih lanjut, transaksi multilateral ICDX tahun 2023 didominasi oleh kontrak Gold sebanyak 53,02% dan Currency sebanyak 42,80%. Sedangkan transaksi Sistem Perdagangan Alternatif sepanjang tahun 2023 didominasi oleh Kontrak Gold dengan proporsi 57,99% dan Forex sebanyak 26,78%.
Direktur Utama ICDX, Nursalam, menegaskan bahwa pencapaian ini menjadi pijakan untuk perencanaan strategis ke depan. “ICDX telah menyiapkan berbagai agenda strategis untuk mendorong peningkatan transaksi, seperti Edukasi dan Literasi berkelanjutan, Pengembangan Produk, dan tentunya Pengembangan Sumber Daya Manusia,” ujarnya.
Komentar