Berita Ekbis
Beranda » Berita » CADANGAN DEVISA INDONESIA MELENGKUNG NAIK

CADANGAN DEVISA INDONESIA MELENGKUNG NAIK

Asisten Gubernur Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Erwin Haryono, mengumumkan bahwa cadangan devisa Indonesia mengalami peningkatan signifikan pada bulan Desember 2023. Menurut data yang dirilis hari ini, cadangan devisa Indonesia pada akhir Desember 2023 mencapai US$ 146,4 miliar, melampaui angka pada akhir November 2023 sebesar US$ 138,1 miliar.

Erwin Haryono menyatakan bahwa kenaikan yang terjadi pada cadangan devisa Indonesia di akhir tahun lalu dapat diatribusikan kepada beberapa faktor utama, terutama dari penerimaan pajak dan jasa, serta penarikan pinjaman luar negeri oleh pemerintah.

“Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Desember 2023 tercatat sebesar US$ 146,4 miliar, meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir November 2023 sebesar US$ 138,1 miliar. Kenaikan posisi cadangan devisa tersebut antara lain dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan jasa, serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah,” ujar Erwin Haryono seperti yang dikutip dari laman resmi BI, Senin (8/1/2023).

Produk Makanan Harus Jelas Cantumkan Label Halal atau Non Halal

Peningkatan penerimaan pajak dan jasa menunjukkan kinerja ekonomi yang positif di Indonesia, sementara penarikan pinjaman luar negeri pemerintah memberikan dorongan tambahan pada cadangan devisa. Erwin Haryono juga menekankan bahwa peran yang kuat dari sektor perpajakan dan penerimaan jasa ekspor turut berkontribusi dalam memperkuat posisi cadangan devisa negara.

Cadangan devisa Indonesia yang mencapai US$ 146,4 miliar pada akhir Desember 2023 menunjukkan ketahanan eksternal yang kuat bagi negara ini. Bank Indonesia mengungkapkan bahwa jumlah tersebut setara dengan pembiayaan impor untuk 6,7 bulan, atau 6,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Hal ini secara signifikan melampaui standar kecukupan internasional yang umumnya berkisar sekitar 3 bulan impor.
Asisten Gubernur Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono, dalam keterangannya menyatakan, “Posisi cadangan devisa Indonesia yang mencapai US$ 146,4 miliar memiliki daya dukung yang sangat baik terhadap ketahanan sektor eksternal. Angka ini setara dengan pembiayaan 6,7 bulan impor atau 6,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Lebih dari itu, cadangan devisa kita juga berada di atas standar kecukupan internasional yang umumnya sekitar 3 bulan impor.”

Penguatan cadangan devisa ini memberikan kepercayaan kepada pasar keuangan global terkait kemampuan Indonesia untuk mengelola transaksi eksternal, menjaga stabilitas makroekonomi, dan melunakkan dampak potensial dari ketidakpastian global. Bank Indonesia yakin bahwa keberadaan cadangan devisa yang substansial akan berperan penting dalam menjaga stabilitas sistem keuangan negara.

“Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,” tambah Erwin Haryono.

Safari Dakwah, Ustadz Solmed Bakal Kunjungi Masjid Raya Pusat Pasar Medan

Asisten Gubernur Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Erwin Haryono, menegaskan bahwa ke depan, cadangan devisa Indonesia akan tetap memadai. Pernyataan ini didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terus terjaga, sejalan dengan respons bauran kebijakan yang ditempuh oleh Bank Indonesia dan Pemerintah dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

“Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa akan tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan respons bauran kebijakan yang ditempuh Bank Indonesia dan Pemerintah dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” ungkap Erwin Haryono dalam konferensi pers hari ini.

Pernyataan ini memberikan keyakinan kepada para pelaku pasar dan masyarakat bahwa cadangan devisa yang mencapai US$ 146,4 miliar pada Desember 2023 akan terus menjadi fondasi yang kuat bagi ketahanan ekonomi Indonesia. Erwin Haryono juga menekankan pentingnya kebijakan yang diambil oleh Bank Indonesia dan Pemerintah dalam menjaga stabilitas makroekonomi, serta merespons dinamika global dan lokal dengan cepat dan tepat.

Bank Indonesia percaya bahwa sinergi antara kebijakan moneter dan fiskal akan terus memberikan dukungan positif bagi perekonomian Indonesia. Keberlanjutan upaya untuk meningkatkan daya tahan ekonomi, menjaga inflasi dalam batas yang stabil, dan memastikan stabilitas sistem keuangan akan menjadi fokus utama kebijakan ke depan.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan