Kepala Bank Indonesia Perwakilan Aceh, Rony Widijarto, menegaskan pentingnya kemandirian fiskal bagi kemajuan ekonomi Aceh, terutama dalam menghadapi penurunan suntikan dana otonomi khusus (otsus) dari pemerintah pusat. Dalam laporan perekonomian Aceh, Bank Indonesia memberikan rekomendasi kebijakan kepada Pemerintah Aceh agar terus menggali sumber-sumber pendapatan baru untuk meningkatkan kemandirian fiskal daerah.
“Pemberian dana otonomi khusus telah mendekati batas waktu akhir, maka sangat diperlukan pemikiran yang dapat meningkatkan kemandirian fiskal Aceh,” ujar Rony Widijarto di Banda Aceh.
Dana otonomi khusus telah menjadi sumber penerimaan penting bagi pemerintah daerah di Aceh sejak tahun anggaran 2008. Hingga tahun anggaran 2022, jumlah dana otonomi khusus yang diterima mencapai Rp95,97 triliun. Meskipun dana tersebut memberikan kontribusi signifikan, Rony Widijarto mengingatkan bahwa Aceh akan kehilangan dana otsus mulai tahun 2028 sesuai dengan ketentuan undang-undang yang hanya memberikannya selama 20 tahun.
“Pemerintah pusat memberikan dana otsus sebagai upaya untuk membantu Aceh dalam membiayai program dan kegiatan pembangunan. Oleh karena itu, Aceh perlu meningkatkan kemandirian fiskal untuk menghadapi masa depan tanpa dana otsus,” tambahnya.
Rony Widijarto menjelaskan bahwa Aceh memiliki kemandirian fiskal provinsi terendah di Sumatera, dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) hanya sebesar 18 persen. Dalam konteks otonomi daerah, kemandirian fiskal menjadi aspek penting yang mencerminkan kemampuan pemerintah daerah dalam meningkatkan PAD melalui pajak, retribusi, dan sumber pendapatan lainnya.
“Kemandirian fiskal daerah merupakan salah satu aspek penting dari otonomi daerah secara keseluruhan. Aceh perlu meningkatkan kemampuan keuangannya untuk membiayai penyelenggaraan pemerintah daerah secara mandiri,” ungkapnya.
Bank Indonesia mendorong Pemerintah Aceh untuk mengambil langkah-langkah strategis guna meningkatkan kemandirian fiskal, seperti peningkatan kemampuan PAD dan diversifikasi sumber pendapatan, sehingga dapat menjaga pertumbuhan ekonomi daerah secara berkelanjutan.
Komentar