Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Kepala Badan Pangan Nasional (BPN), Arief Prasetyo, melakukan pengecekan stok beras di beberapa gudang Bulog untuk memastikan bahwa pasokan pangan dalam kondisi baik. Setelah kunjungan ke Gudang Bulog Purwomartani Sleman, Presiden Jokowi dan Arief Prasetyo melanjutkan pengecekan di Gudang Bulog Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Selasa.
Arief Prasetyo menjelaskan bahwa selama kunjungan tersebut, mereka juga melakukan penyaluran bantuan pangan beras cadangan pemerintah kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di wilayah operasional gudang Bulog tersebut. Sebanyak 1.000 KPM di wilayah tersebut menerima bantuan pangan beras dari stok sekitar 1.000 ton yang ada di Gudang Bulog Bantul.
“Total yang akan dibagi kalau untuk daerah Bantul sekitar 100 ribu ton,” kata Arief Prasetyo.
Perum Bulog, yang ditugaskan oleh Badan Pangan Nasional, memiliki target minimum stok beras satu juta ton pada akhir tahun. Hal ini termasuk dalam upaya untuk memastikan ketersediaan beras selama periode transfer ganti tahun.
“Pak Presiden menyampaikan khusus Januari dan Februari sebelum panen besar ini, pangan khusus untuk beras ini didobelkan, bukan bantuan pangan, tetapi beras untuk stabilisasi,” tambah Arief Prasetyo.
Presiden Jokowi menekankan perlunya peningkatan stok beras sebagai langkah untuk menstabilkan pasokan pangan pada dua bulan awal tahun 2024. Langkah ini diambil untuk menjaga kecukupan pangan sebelum panen besar yang dijadwalkan.
Presiden juga berharap bahwa stok beras yang mencukupi dapat menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan di tengah-tengah masyarakat. Presiden dan Kepala BPN akan melanjutkan pengecekan stok di Gudang Bulog Klaten dan Sukoharjo dalam waktu dekat.
Komentar