Ekbis
Beranda » Berita » BI Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi Lebih dari 5 Persen di 2024

BI Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi Lebih dari 5 Persen di 2024

BI Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi Lebih dari 5 Persen di 2024

Bank Indonesia (BI) mengumumkan bahwa kinerja ekonomi Indonesia pada tahun 2023 layak disyukuri, menjadikan negara ini sebagai salah satu dengan kinerja ekonomi terbaik di dunia. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Gubernur BI, Perry Warjiyo, pada acara peluncuran Laporan Perekonomian Indonesia 2023 di Jakarta, Rabu.

“Bersyukur Indonesia adalah one of the best economic performance in the world. Insya Allah tahun lalu pertumbuhan kita sekitar 5 persen,” kata Perry Warjiyo.

Pertumbuhan ekonomi yang solid tersebut didukung oleh inflasi yang terkendali, apresiasi rupiah, pertumbuhan kredit perbankan sebesar 10,38 persen secara tahunan (year on year/yoy), dan percepatan digitalisasi yang terus berlanjut.

Harga Emas Antam Naik Hari Ini! Cek Update Terbaru Per Gramnya

Indeks Harga Konsumen (IHK) Indonesia pada tahun 2023 terjaga dalam kisaran sasaran, sebesar 2,61 persen (yoy), menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan inflasi terendah di antara negara G20. Sementara itu, digitalisasi di Indonesia termasuk yang tercepat di dunia.

Perry optimis terhadap prospek perekonomian 2024, dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi sedikit di atas 5 persen. Pada tahun 2024, inflasi diharapkan tetap terkendali dalam sasaran 2,5 plus minus satu persen, sementara pertumbuhan kredit perbankan diproyeksikan meningkat 10-12 persen. Rupiah juga diprediksi akan cenderung menguat.

“Rupiah memang sekarang agak naik turun, kami yakin di semester kedua akan apresiasi mengarah kepada fundamentalnya,” tambahnya.

BI berkomitmen untuk menjaga stabilitas rupiah melalui kebijakan moneter yang pro-stability. Sinergi terus dilakukan antara BI dan pemerintah untuk menjaga inflasi tetap terkendali.

Harga BBM Nasional Tetap Stabil, Ini Rinciannya di Semua SPBU

Penguatan kebijakan makroprudensial yang pro-growth juga menjadi fokus BI. Likuiditas di perbankan dijaga lebih dari cukup untuk mendukung penyaluran kredit. Rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) pada Desember 2023 mencapai 127,07 persen dan 28,73 persen, melampaui ambang batas 50 persen dan 10 persen.

“Kami akan pastikan likuiditas di perbankan lebih dari cukup sepanjang perbankan juga mau me-Repo-kan surat berharga negara yang dimiliki,” ujar Perry.

BI akan terus memberikan insentif likuiditas, terutama untuk sektor-sektor prioritas. Dalam kolaborasi dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) dan pemerintah, BI bertekad memastikan pertumbuhan kredit mencapai 10-12 persen pada 2024.

Meski menghadapi ketidakpastian, Perry mengajak untuk tetap optimis dan waspada di tahun 2024. BI memperkirakan penurunan suku bunga kebijakan Amerika Serikat atau Fed Funds Rate (FFR) akan terjadi di paruh kedua 2024, sementara China mengalami pelemahan ekonomi dan tensi geopolitik global masih fluktuatif.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan