Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mengalami pelemahan pada awal perdagangan Rabu, dipengaruhi oleh kondisi pasar kerja yang lebih ketat di Amerika Serikat (AS). Kurs rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi dibuka tergelincir sebesar 31 poin atau 0,19 persen menjadi Rp15.811 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.780 per dolar AS.
Menurut Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, dolar AS memangkas pelemahan setelah rilis data lapangan tenaga kerja yang tercatat lebih tinggi dari perkiraan. JOLTS Job Opening AS pada Desember 2023 naik menjadi 9,03 juta dari 8,93 juta, menunjukkan pasar kerja yang lebih ketat di AS.
“Dolar AS memangkas pelemahan setelah rilis data lapangan tenaga kerja yang tercatat lebih tinggi dari perkiraan,” kata Josua Pardede.
Selain itu, indikator kepercayaan konsumen AS, Conference Board (CB) Consumer Confidence, juga mengalami kenaikan menjadi 114,8 pada Januari 2024 dari 108 pada Desember 2023. Peningkatan kepercayaan konsumen tersebut turut mendukung penguatan dolar AS.
Meskipun demikian, imbal hasil atau yield obligasi Pemerintah AS (US Treasury) 10 tahun turun sebesar empat basis poin (bps) menjadi 4,03 persen. Investor mungkin masih berhati-hati menantikan keputusan bank sentral AS atau The Fed dalam pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada Januari 2024, yang akan diumumkan malam ini.
Josua Pardede memproyeksikan bahwa nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan berada dalam rentang Rp15.750 per dolar AS sampai dengan Rp15.850 per dolar AS.
Di sisi lain, imbal hasil obligasi Pemerintah Indonesia turun 3-4 bps, dipengaruhi oleh penurunan yield obligasi Pemerintah AS. Volume perdagangan obligasi Pemerintah Indonesia mencapai Rp36,70 triliun, lebih tinggi dibandingkan dengan volume pada Jumat lalu (26/1) sebesar Rp16,11 triliun.
Kepemilikan asing pada obligasi Pemerintah Indonesia turun sebesar Rp3,16 triliun menjadi Rp845 triliun, setara dengan 14,80 persen dari total beredar, pada 29 Januari 2024. Pemerintah juga mengadakan lelang dan berhasil menyerap dana sebesar Rp24 triliun dari penawaran sebesar Rp73,42 triliun yang masuk, melampaui penawaran pada lelang sebelumnya sebesar Rp67,56 triliun.
Komentar