Sejarah
Beranda » Berita » Sekolah Osvia: Jejak Pendidikan Era Kolonial Belanda di Indonesia

Sekolah Osvia: Jejak Pendidikan Era Kolonial Belanda di Indonesia

Sumber: Kompas.com

Sekolah Osvia, yang merupakan singkatan dari ” Opleiding Scholen voor Inlandsche Ambtenaren, merupakan bagian dari sistem pendidikan yang diperkenalkan oleh pemerintah kolonial Belanda di Indonesia pada masa penjajahan.

Sejarah Sekolah Osvia memberikan wawasan yang penting tentang evolusi pendidikan di Indonesia dan bagaimana sistem ini memengaruhi perkembangan masyarakat pada saat itu.

Latar Belakang dan Pendirian

OSVIA didirikan pada tahun 1900 dan keberadaannya dapat ditemukan di beberapa kota di Jawa dan Sumatera Barat. OSVIA merupakan sekolah setingkat perguruan tinggi, di mana lulusannya akan diangkat menjadi birokrat pemerintah dan ditempatkan ke berbagai kedinasan.

Mengungkap Fakta Tersembunyi di Balik Hari Kemerdekaan Indonesia

OSVIA diketahui sebagai cikal bakal IPDN (Institut Pemerintahan Dalam Negeri), salah satu sekolah kedinasan yang paling diminati di Indonesia.

Sistem pendidikan di OSVIA menerapkan pendidikan gaya Barat dan menggunakan bahasa Belanda sebagai bahasa pengantar. Materi yang diajarkan di OSVIA seputar birokrasi pemerintahan. Sebelum masuk OSVIA, para bumiputra harus sudah mendapat pendidikan dasar dari sekolah-sekolah rendah Eropa, misalnya Europeesche Lagere School (ELS).

Syarat inilah yang membuat OSVIA hanya bisa dimasuki oleh anak para priayi atau bangsawan, karena mayoritas siswa ELS adalah keturunan bangsawan. Pelaksanaan pendidikan politik etis yang terkesan diskriminatif karena dikhususkan untuk golongan tertentu, memang sebuah kesengajaan.

Pemerintah kolonial ingin menciptakan elite bumiputra yang bisa menjalankan pekerjaan pegawai pemerintah dan dipengaruhi Barat. Dengan cara itu, akan tercipta elite baru yang tahu berterima kasih dan mau diajak bekerja sama, tetapi juga menjadi teladan bagi masyarakat pribumi golongan bawah.

Sejarah dan Keistimewaan Indonesia Sebagai Negara Kepulauan

Hasilnya, anggaran pemerintah Belanda dapat diperkecil karena mereka dapat dibayar murah dan rakyat dapat dikendalikan karena teladan mereka yang mensosialisasikan program-program pemerintah.

Setelah menjalani pendidikan selama 5-7 tahun, lulusan OSVIA langsung dipekerjakan sebagai pegawai negeri dan ditempatkan di posisi-posisi administrasi pemerintahan. Sekolah OSVIA tersebar di beberapa daerah di Jawa, seperti Magelang, Bandung, Probolinggo, Banten, Madiun, dan Blitar, serta di Bukittinggi, Sumatera Barat.

OSVIA Saat Ini

Pada 1927, OSVIA berubah menjadi MOSVIA (Middlebare Opleiding School voor Inlandsche Ambtenaren), untuk menghimpun lebih banyak calon birokrat bumiputra. Perubahan tersebut merupakan hasil dari penggabungan cabang-cabang OSVIA yang tersebar di Hindia Belanda.

Saat ini, OSVIA bertransformasi menjadi sekolah kedinasan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). IPDN dikelola langsung oleh Kementerian Dalam Negeri RI, yang awalnya merupakan Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN). Tujuan IPDN sama dengan OSVIA yaitu mencetak kader pemerintahan yang kompeten.

Sekolah Osvia adalah bagian penting dari sejarah pendidikan Indonesia di bawah pemerintahan kolonial Belanda. Meskipun kontroversial dan mendapat kritik, sekolah ini memainkan peran penting dalam memberikan akses pendidikan tinggi kepada penduduk asli dan mempersiapkan generasi baru pemimpin dan profesional.

 

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan