Dibalik Mitos Penjajahan Belanda: Rahasia Gelap Sejarah Awal Nusantara yang Dijajah Portugis

Dibalik Mitos Penjajahan Belanda: Rahasia Gelap Sejarah Awal Nusantara yang Dijajah Portugis (detik.com)
Dibalik Mitos Penjajahan Belanda: Rahasia Gelap Sejarah Awal Nusantara yang Dijajah Portugis (detik.com)

Medan, Harianbatakpos.com - Banyak yang mengira bahwa Belanda adalah negara pertama yang menjajah Indonesia. Namun, ternyata bangsa Portugis adalah bangsa Eropa pertama yang datang dan menjajah Indonesia sejak 1509.

Kedatangan Portugis ke Indonesia didorong oleh kebutuhan mereka akan rempah-rempah, yang menjadi barang berharga bagi negara-negara Eropa.

Keterputusan hubungan dagang dengan Asia Barat setelah jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Usmani pada 1453 mendorong mereka mencari sumber rempah baru, yang akhirnya membawa mereka ke Nusantara, dilansir dari detik.com.

Bangsa Portugis Menguasai Wilayah Gowa dan Malaka

Setelah berhasil mencapai wilayah Indonesia, Portugis mendirikan kantor dagang di Gowa pada 1509. Dua tahun kemudian, di bawah pimpinan d'Albuquerque, mereka berhasil menguasai Malaka pada 1511 dan melanjutkan ekspansi hingga ke Maluku.

Kehadiran Portugis diterima dengan baik oleh Sultan Ternate yang sedang berselisih dengan Kerajaan Tidore, sehingga mereka mendapat hak monopoli perdagangan di Maluku.

Pada 1522, Portugis mendekati Kerajaan Pajajaran di bawah pimpinan Henry Leme dan menandatangani Perjanjian Sunda Kelapa. Perjanjian ini memungkinkan Portugis untuk mendirikan benteng di Sunda Kelapa, dengan imbalan bantuan militer kepada Pajajaran.

Perlawanan Indonesia Terhadap Portugis

Meskipun awalnya diterima di beberapa wilayah, penjajahan Portugis memicu perlawanan dari rakyat Indonesia. Salah satu perlawanan besar terjadi di Kesultanan Aceh pada 1523.

Bangsa Aceh, yang mendatangkan senjata dari Turki dan Jepara, berhasil menangkis serangan Portugis yang terus berupaya menguasai Sumatra.

Di Maluku, Sultan Khairun memimpin perlawanan besar terhadap Portugis. Meskipun Sultan Khairun akhirnya dikhianati dan dibunuh, perlawanan rakyat Maluku tidak berhenti.

Di bawah kepemimpinan Sultan Baabullah, Ternate dan Tidore bersatu melawan Portugis, dan setelah lima tahun, mereka berhasil mengusir Portugis dari wilayah Maluku.

Dampak Kehadiran Portugis di Indonesia

Kehadiran Portugis di Indonesia membawa dampak besar dalam berbagai aspek. Dari segi ekonomi, mereka mengembangkan perdagangan rempah-rempah yang sangat diminati di pasar Eropa.

Budaya Portugis, termasuk bahasa dan busana, juga memengaruhi masyarakat lokal, khususnya di Maluku. Bahkan, bahasa Portugis sempat digunakan sebagai bahasa pengantar di pelabuhan-pelabuhan Nusantara dan di Batavia hingga abad ke-19.

Bangsa Portugis tidak hanya membawa pengaruh perdagangan dan budaya, tetapi juga membuka era penjajahan Eropa di Indonesia yang kemudian dilanjutkan oleh Spanyol, Belanda, Inggris, dan Jepang.

Penulis: Yuli astutik
Editor: Hendra
Sumber: detik.com

Baca Juga