Banyuasin, harianbatakpos.com – Askolani Jasi kembali terpilih menjadi Bupati Banyuasin 2024. Kisah hidupnya yang penuh perjuangan menjadi inspirasi banyak orang. Dari kuli bangunan hingga orang nomor satu di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, perjalanan karier Askolani membuktikan bahwa kerja keras dan ketekunan mampu mengalahkan segala rintangan.
Nama Askolani Jasi mulai dikenal luas setelah hasil pleno KPU RI menyatakan dirinya bersama Netta Indian berhasil meraih 241.507 suara di Pilkada 2024. Kemenangan ini menjadikan Askolani Jasi kembali dipercaya masyarakat Banyuasin memimpin untuk periode kedua.
Sebelum terjun ke dunia politik, Askolani Jasi melewati masa kecil yang penuh keterbatasan. Ia lahir dari keluarga petani di Desa Teluk Kijing, Banyuasin, pada 23 April 1974. Sejak kecil, ia harus tinggal bersama nenek dan kakeknya karena orang tuanya harus mengurus banyak anak. Pendidikan dasar ia tempuh di SD Gardu Harapan, menempuh perjalanan 5 kilometer dengan naik perahu dan berjalan kaki selama dua jam.
Ketika remaja, Askolani sempat tinggal bersama bibi dan paman, lalu memilih hidup mandiri dengan mengontrak rumah sendiri demi mendekatkan diri ke sekolah. Untuk bertahan hidup, ia menjadi buruh merumput di lahan PTPN 7 dan tukang hidupkan mesin genset sebagai ganti lauk pauk. Bahkan, ia pernah kelaparan dua hari karena kiriman beras dari orang tua terlambat.
Setelah lulus SMA, Askolani sempat bekerja serabutan dan hampir menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI). Namun, atas desakan orang tua, ia memilih kuliah di Universitas IBA Palembang sambil bekerja sebagai kuli bangunan di siang hari dan kernet angkot pada malam hari. Tekadnya untuk mandiri membuahkan hasil: ia meraih beasiswa, aktif di organisasi kampus, dan lulus sebagai sarjana hukum.
Usai kuliah, Askolani bekerja sebagai pengacara namun kemudian banting stir menjadi kontraktor. Pada tahun 2003, ia diangkat sebagai Ketua Kadin Banyuasin dan mulai merasakan hasil kerja kerasnya. Tak lama setelah itu, ia terjun ke dunia politik.
Karier politik Askolani dimulai dari pencalonan sebagai anggota dewan tahun 2009. Ia sempat gagal mencalonkan diri sebagai bupati tahun 2013, namun terpilih kembali sebagai anggota DPRD. Di tahun 2018, ia mencalonkan diri kembali sebagai Bupati Banyuasin dan berhasil menang.
Meskipun sukses di politik, kehidupan pribadi Askolani diliputi kesedihan mendalam saat ditinggal wafat sang istri, Sri Fitriyanti, di tengah masa jabatannya. Ia harus mengurus lima anak seorang diri sambil tetap menjalankan tugas sebagai kepala daerah.
“Saya hanya bisa berusaha dan berdoa. Cobaan datang dari Allah, dan kita harus yakin akan kuasa-Nya,” ucap Askolani.
Ia percaya bahwa kesuksesan sejati berasal dari hati yang ikhlas, sabar, dan selalu bersyukur. Prinsip hidupnya adalah menjadi orang baik dan tidak menyakiti orang lain, meskipun pernah disakiti.
Kini, Askolani Jasi kembali dipercaya rakyat memimpin Banyuasin. Semangat juang dan ketekunan menjadi modal utamanya dalam membangun daerah dan menginspirasi banyak orang.
Ikuti saluran Harianbatakpos.com di WhatsApp:https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05
Komentar