Hendy Gilang Syahputra, Pemuda 22 Tahun Raih Tiga Gelar dalam Lima Tahun
Medan, harianbatakpos.com - Meraih tiga gelar akademik dalam satu masa perkuliahan dengan usia yang masih muda terdengar mustahil bagi sebagian orang. Namun, hal ini berhasil dibuktikan oleh Hendy Gilang Syahputra. Pemuda kelahiran 3 Oktober 2002 ini baru saja lulus dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dengan tiga gelar akademik, di usia yang belum genap 22 tahun.
Rahasia kesuksesan Hendy terletak pada partisipasinya dalam program beasiswa Fast Track dan Double Degree. Melalui program Fast Track, Hendy menargetkan untuk menyelesaikan studi S1 dalam waktu tujuh semester. "Akhirnya saya berhasil lulus S1 di Wisuda ke-127 ITS dan menjadi lulusan termuda khusus di hari kedua," ujarnya saat diwawancarai, Minggu (29/9/2024).
Setelah menyelesaikan program S1, Hendy melanjutkan pendidikannya dengan program Double Degree melalui Taiwan Tech International Dual Degree Program Scholarship. Program hasil kerja sama antara ITS dan Taiwan University of Science and Technology (NTUST) Taiwan ini memberinya kesempatan untuk meraih dua gelar sekaligus, yakni Master of Science (MSc) dan Master of Engineering (MT). Dengan demikian, Hendy berhasil menyelesaikan S1 dan S2 dalam kurun waktu hanya lima tahun.
“Ketiga gelar itu saya peroleh dalam kurun waktu lima tahun masa studi,” tambahnya.
Yang membuat pencapaian Hendy semakin istimewa adalah keputusannya untuk tidak melanjutkan penelitian S1 ke jenjang S2, yang biasanya menjadi pilihan banyak mahasiswa program Fast Track. Saat tugas akhir S1, Hendy meneliti bidang logam dengan fokus pada aluminium foam, yang ia kembangkan sebagai prototipe crash box untuk mobil. Prototipe ini dirancang untuk meningkatkan keselamatan dan perlindungan struktur mobil.
Namun, saat melanjutkan studi S2, Hendy memilih topik riset yang sangat berbeda, yaitu bidang semikonduktor. Ia meneliti fotodetektor berbahan perovskite, sebuah bahan inovatif dalam dunia teknologi semikonduktor. Meskipun tantangan yang dihadapinya tidak mudah, Hendy berhasil menyelesaikan tesisnya dan bahkan berkontribusi sebagai salah satu co-author dalam buku tentang semikonduktor milik profesor NTUST.
Dapat menyelesaikan studi S2 di dua universitas berbeda negara dengan beasiswa adalah hal yang sangat disyukuri oleh Hendy. Ia merasa dukungan dari dosen dan tenaga kependidikan di ITS menjadi kunci keberhasilannya. "Saya rasa ada utang budi sebab ITS sudah menyekolahkan saya. ITS membuka banyak peluang untuk kita, maka manfaatkanlah sebaik mungkin setiap kesempatan yang ada," ujarnya.
Hendy juga berharap mahasiswa lain tidak ragu untuk mengikuti program Fast Track atau Joint Degree yang ditawarkan oleh kampus. Menurutnya, menjadi mahasiswa yang 'oportunis' adalah langkah yang tepat demi masa depan yang lebih baik.
Dengan tiga gelar di tangannya dan pengalaman internasional yang berharga, Hendy Gilang Syahputra membuktikan bahwa dengan kerja keras dan kesempatan yang dimanfaatkan dengan baik, tidak ada yang mustahil.BP/CW1
Komentar