Ramadhan
Beranda » Berita » Hindari Makanan Tinggi Lemak Saat Sahur: Tips untuk Ibadah Ramadhan yang Sehat

Hindari Makanan Tinggi Lemak Saat Sahur: Tips untuk Ibadah Ramadhan yang Sehat

ilustrasi aneka fast food atau makanan cepat saji. Makanan tinggi lemak,
ilustrasi aneka fast food atau makanan cepat saji. Makanan tinggi lemak,

Medan,  HarianBatakpos.com –  Makanan tinggi lemak, khususnya lemak jenuh, perlu dihindari saat makan sahur. Konsumsi makanan jenis ini dapat memberikan efek samping yang serius, seperti membuat sulit merasa kenyang dan meningkatkan risiko obesitas. Merujuk pada Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), makanan yang mengandung lemak jenuh, seperti biskuit, kue kering, dan gorengan, sangat tidak dianjurkan.

Salah satu efek samping utama dari makanan tinggi lemak adalah kesulitan dalam merasakan kenyang. Dikutip dari Healthline, konsumsi makanan yang kaya lemak, garam, atau gula bisa memicu pelepasan hormon yang menciptakan rasa senang dan ketagihan. Hal ini mengakibatkan tubuh lebih memilih makanan berlemak dibandingkan mengatasi rasa lapar, yang menjadikan puasa semakin berat, dilansir dari kompas.com.

Selain itu, lemak jenuh mudah diserap oleh tubuh, sehingga dapat menyebabkan rasa lapar lebih cepat. Lemak makanan juga mengandung kalori yang lebih padat dibandingkan protein atau karbohidrat, membuatnya lebih mudah berubah menjadi lemak tubuh. Oleh karena itu, konsumsi berlebihan makanan berlemak dapat berkontribusi pada obesitas.

Hukum Lupa Membayar Zakat Fitrah, Ini Solusi yang Wajib Diketahui

Pada bulan puasa, kebiasaan makan sahur dengan makanan tinggi lemak dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan serius, seperti penyakit jantung dan stroke. Menurut WebMD, lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat), yang berpotensi menyebabkan penumpukan plak di arteri. Ini adalah faktor risiko utama untuk serangan jantung dan stroke.

Penting untuk memperhatikan asupan lemak saat sahur agar tetap sehat selama bulan Ramadhan. Kemenkes RI merekomendasikan batas konsumsi lemak seharusnya tidak lebih dari 20-25 persen dari total energi harian.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *