Inspiratif! Mahasiswa ITS Jual Ayam Geprek di Kampus, Harga Cuma Rp10 Ribu

Inspiratif! Mahasiswa ITS Jual Ayam Geprek di Kampus, Harga Cuma Rp10 Ribu (TRIBUNJAKARTA.COM)
Inspiratif! Mahasiswa ITS Jual Ayam Geprek di Kampus, Harga Cuma Rp10 Ribu (TRIBUNJAKARTA.COM)

Medan, Harianbatakpos.com - Seorang mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bernama Bim menuai perhatian karena berjualan ayam geprek buatan ibunya di sela kesibukan kuliah. Ayam geprek yang dijual seharga Rp10 ribu per porsi ini membuat netizen kagum, terutama karena harganya yang sangat terjangkau.

Bim, mahasiswa Fakultas Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas (FT-EIC), mengaku menempuh perjalanan sejauh 80 kilometer menggunakan kereta dan angkutan umum untuk sampai ke kampus. 

Meski perjalanan cukup melelahkan, ia tetap semangat membantu sang ibu menyiapkan dagangan, mulai dari memotong daun pisang hingga mengemas nasi ke dalam wadah, dilansir dari TRIBUNJAKARTA.COM.

Harga Ayam Geprek Hanya Rp10 Ribu

Ayam geprek yang dijual Bim terdiri dari nasi, ayam geprek, dan lalapan. Dengan harga Rp10 ribu, Bim berharap bisa mendapatkan sedikit keuntungan untuk menutupi biaya transportasi. Pesanan ayam geprek ini cukup laris, terutama di kalangan teman-teman kampusnya.

“Jual ayam geprek 10 ribu, untung dikit buat nutup biaya transportasi,” ungkap Bim melalui akun TikTok sapirebahan pada Sabtu (23/11/2024).

Keputusan Bim memberikan harga murah ternyata karena ia menggunakan nasi yang berasal dari padi hasil panen keluarganya. Hal ini memungkinkan ia menawarkan porsi ayam lebih besar tanpa mengurangi kualitas.

Respons Netizen

Semangat Bim menjalankan usahanya mendapat banyak apresiasi dari netizen. Kolom komentar unggahan TikTok-nya dipenuhi doa dan dukungan agar ia sukses di masa depan. Namun, tak sedikit netizen yang salah fokus pada harga ayam geprek tersebut.

“Serius bang, lu jual 10k gak kemurahan kah? Itu ayam sama nasinya gede,” tulis salah satu netizen.

Kini, siapa pun yang ingin mencoba ayam geprek buatan ibu Bim bisa memesan melalui DM TikTok atau WhatsApp. Kisah inspiratif ini menjadi bukti bahwa kerja keras dan semangat pantang menyerah selalu membuahkan hasil.

Penulis: Yuli Astutik
Editor: Hendra
Sumber: TRIBUNJAKARTA.COM

Baca Juga