Jeritan Pengusaha: Pelemahan Rupiah Lewati Batas Toleransi

Jakarta-BP: Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS selama sepekan melemah.

Berdasarkan riset CNBC Indonesia, pelemahan pada 2-6 Juli sebesar 0,27% dan membuat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS rata-rata adalah Rp 14.368/US$.

Melemahnya rupiah ini membuat sejumlah industri khawatir terhadap meningkatnya biaya produksi, seperti pada industri makanan dan minuman.

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan & Minuman (Gapmmi) Adhi S. Lukman mengatakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS itu sudah melampaui angka toleransi yang dipatok pengusaha makanan dan minuman.
"Kalau di APBN kan tahun ini asumsinya Dolar AS di Rp 13.000 sekian, toleransi kami di Rp 14.000, tapi sekarang sudah tembus lebih dari Rp 14.000 cenderung mau ke Rp 15.000. Meski sudah menguat sedikit, ancaman masih terjadi, dan sekarang kami masih berhitung, tetapi kalau sudah 15.000 mau tidak mau harga pasti naik," katanya di Jakarta, Sabtu (7/7/2018).

Dia mengatakan saat ini industri tengah berhitung mengenai efisiensi, misalnya apakah perlu berganti kemasan, mengubah ukuran dan sebagainya.

"Sekarang kami dari industri, khususnya mamin [makanan dan minuman], sedang berhitung, apakah perlu naik harga atau tidak. Lalu efisiensi lain, apakah perlu ganti kemasan atau tidak, apakah perlu ubah ukuran jual dan sebagainya, ini semua dalam kajian dan perlu waktu lama," terang Adhi

"Oleh sebab itu kami berharap pemerintah segera stabilkan nilai tukar dan kalau bisa turunkan lagi ke Rp 13.000," pungkas Adhi.

Sumber: CNBC Indonesia

Penulis:

Baca Juga