Kenangan Terakhir Wali Murid SMPN 7 Mojokerto: Permintaan Sebelum Tragedi

Medan, HarianBatakpos.com - Kegiatan outing class di Pantai Drini, Gunung Kidul, menjadi tragedi memilukan bagi SMPN 7 Mojokerto. Empat siswa, termasuk Alfian Aditya Pratama, Malfen Yusuf Adhi Dilaga, Bayhaki F, dan Rifky Yudha Pratama, kehilangan nyawa mereka akibat terseret ombak pada Selasa, 28 Januari 2025.
Permintaan terakhir dari Alfian sebelum berangkat, untuk dibelikan sandal putih dan dompet baru, menggambarkan momen berharga yang kini menjadi kenangan pahit bagi keluarganya.
Tragedi ini tidak hanya menyisakan duka mendalam bagi keluarga, tetapi juga menimbulkan pertanyaan mengenai keselamatan dalam kegiatan sekolah. Ayah Alfian, Mad Arif, mengungkapkan rasa terkejutnya saat menerima kabar tersebut.
Momen video call dengan Alfian sebelum keberangkatan menjadi salah satu kenangan terakhir yang akan selalu diingatnya, dilansir dari tribunnews.com.
Pj Wali Kota Mojokerto, Moh Ali Kuncoro, berjanji akan mengevaluasi kegiatan outing class di sekolah-sekolah. "Kita akan batasi outing class yang sifatnya edukasi seperti di museum dan tempat perpustakaan yang itu masih kita izinkan," katanya, menekankan pentingnya keselamatan siswa.
Dari 261 pelajar yang mengikuti outing class, 13 siswa terseret ombak, dengan 9 di antaranya berhasil diselamatkan. Ini menunjukkan perlunya pengawasan dan persiapan yang lebih baik dalam kegiatan di luar ruangan.
Sebagai langkah preventif, Pemkot Mojokerto akan membatasi kegiatan outing class di lokasi yang berisiko tinggi seperti pantai dan gunung. Fokus utama saat ini adalah memberikan pendampingan kepada korban yang selamat dan keluarga yang ditinggalkan.
Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk lebih memperhatikan keselamatan siswa dalam setiap kegiatan sekolah.
Komentar