Mendikdasmen Ungkap Konsep Deep Learning untuk Kurikulum Pendidikan Nasional

Mendikdasmen Ungkap Konsep Deep Learning untuk Kurikulum Pendidikan Nasional (Beritasatu.com)
Mendikdasmen Ungkap Konsep Deep Learning untuk Kurikulum Pendidikan Nasional (Beritasatu.com)

Medan, Harianbatakpos.com - Pendidikan nasional Indonesia sedang menghadapi tantangan besar dalam merancang kurikulum yang berkelanjutan. Isu tentang pergantian kurikulum pendidikan kembali mencuat, menarik perhatian banyak pihak, termasuk Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti.

Dalam beberapa kesempatan, Mu'ti mengemukakan pentingnya menerapkan konsep deep learning yang terdiri dari tiga elemen utama: mindful, meaningful, dan joyful. Konsep ini bertujuan agar siswa tidak hanya mendapatkan pengetahuan, tetapi juga merasakannya secara mendalam, dilansir dari Beritasatu.com.

Pergantian Kurikulum: Antara Harapan dan Tantangan

Kurikulum Merdeka yang saat ini diterapkan di Indonesia, merupakan upaya besar untuk menciptakan proses pembelajaran yang lebih fleksibel. Namun, banyak yang mempertanyakan apakah kurikulum ini akan digantikan oleh model baru yang lebih revolusioner.

Deep learning menjadi salah satu alternatif yang tengah dipertimbangkan. Konsep ini lebih menekankan pada pemahaman yang mendalam dan relevansi pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagai contoh, mindful learning mengajarkan siswa untuk menghargai keberagaman dalam pembelajaran, sedangkan meaningful learning mendorong siswa untuk berpikir kritis dan memahami alasan di balik setiap pelajaran.

Terakhir, joyful learning bertujuan untuk membuat proses belajar menyenangkan dan memotivasi siswa untuk terus belajar dengan rasa puas.

Implementasi Konsep Deep Learning

Mendikdasmen Abdul Mu'ti menekankan bahwa deep learning bukan hanya tentang mengumpulkan fakta. Hal ini lebih kepada bagaimana siswa bisa mengaitkan pengetahuan yang mereka peroleh dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari.

Menurut Mu'ti, pendidikan harus mendorong siswa untuk memahami sesuatu secara lebih mendalam, bukan hanya sebatas menghafal informasi.

Namun, meskipun pembahasan tentang pergantian kurikulum semakin marak, Mu'ti menegaskan bahwa keputusan resmi mengenai perubahan kurikulum belum diputuskan. "Semua masih dalam tahap pengkajian," katanya di Jakarta, pada 14 November 2024.

Dampak Pergantian Kurikulum Bagi Sistem Pendidikan

Sejumlah pihak menyuarakan kekhawatiran terkait dampak pergantian kurikulum, khususnya dalam proses adaptasi bagi para guru dan orang tua siswa.

Menurut Sofyan Tan, anggota Komisi X DPR, perubahan kurikulum akan memengaruhi lebih dari 3 juta guru di Indonesia. "Ini memerlukan pelatihan dan perubahan infrastruktur pendidikan yang signifikan," katanya.

Hal ini juga dirasakan oleh orang tua seperti Silviani, yang berharap agar perubahan ini tetap mengakomodasi kebutuhan siswa dan orang tua.

Meskipun masih dalam tahap pengkajian, upaya untuk merancang kurikulum pendidikan nasional yang berkelanjutan tetap menjadi perhatian utama pemerintah.

Dengan melibatkan berbagai kalangan, termasuk masyarakat, diharapkan perubahan yang terjadi akan memberikan dampak positif bagi perkembangan pendidikan di Indonesia.

Penulis: Yuli astutik
Editor: Hendra
Sumber: Beritasatu.com

Baca Juga