Nenek Meninggal Usai Antre LPG 3 Kg, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Minta Maaf

Nenek Meninggal Usai Antre LPG 3 Kg, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Minta Maaf
Nenek Meninggal Usai Antre LPG 3 Kg, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Minta Maaf

Tangerang, HarianBatakpos.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, meminta maaf atas meninggalnya seorang nenek di Tangerang setelah mengantre membeli gas LPG 3 kilogram. Insiden ini menjadi sorotan publik dan menimbulkan kekhawatiran terkait ketersediaan LPG subsidi.

Ketua Umum Partai Golkar itu mengaku sudah mengetahui kabar duka tersebut dari pemberitaan yang beredar. "Kami (atas nama) pemerintah, memohon maaf kalau ini terjadi," ujar Bahlil saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pangkalan LPG di kawasan Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (4/2/2025) pagi.

Bahlil menegaskan bahwa kebijakan terkait LPG subsidi yang saat ini membuat masyarakat kesulitan bertujuan untuk penataan agar distribusi lebih tepat sasaran. "Karena ini semata-mata kita lakukan untuk penataan. Yang kedua adalah kita melakukan perbaikan," katanya. "Kita ingin rakyat mendapatkan LPG dengan baik dan mudah," tambahnya.

Nenek Yonih Meninggal Usai Antre LPG 3 Kg

Sebelumnya, seorang warga Kampung Ciledug, Jalan Beringin, Pamulang Barat, Kota Tangerang Selatan, bernama Yonih binti Saman (68), meninggal dunia diduga akibat kelelahan setelah mengantre membeli LPG 3 kg pada Senin (3/2/2025).

Yonih mendadak tidak sadarkan diri setelah pulang dari antrean. Dedi, kerabat korban, mengatakan bahwa Yonih pergi ke agen gas yang berjarak 300 meter dari rumahnya dengan berjalan kaki. Sebelum itu, ia juga telah menyiapkan dagangan nasi uduknya.

"Intinya kecapean. Pagi udah dagang nasi uduk, di sini ada warkop, abis antre puyeng, jatuh (pingsan)," ujar Dedi.

Dedi menjelaskan bahwa Yonih menenteng dua tabung LPG 3 kg saat kembali dari agen gas. Ia sudah berada di lokasi sejak pukul 11.00 WIB dan mendapatkan gasnya sekitar pukul 12.00 WIB. Namun, di perjalanan pulang, Yonih tiba-tiba pingsan.

Yonih diduga kelelahan usai membawa tabung gas penuh dan berjalan melewati tanjakan menuju rumahnya. "Jatuhnya bukan saat lagi antre, tapi sudah di jalan, lalu saya dapat kabar beliau meninggal dunia," ungkap Dedi.

Insiden ini menambah daftar kasus antrean panjang akibat keterbatasan pasokan LPG 3 kg di berbagai daerah. Masyarakat berharap pemerintah segera mengatasi masalah distribusi agar kejadian serupa tidak terulang.

Penulis: Nia Septiana

Baca Juga