Medan, HarianBatakpos.com – Umat Islam wajib mengeluarkan zakat fitrah sebagai bentuk penyucian diri di bulan Ramadan. Kewajiban ini berlaku bagi setiap Muslim yang melalui Ramadan dan Syawal, baik laki-laki, perempuan, tua, muda, bahkan bayi yang baru lahir. Salah satu hal yang tidak boleh dilewatkan dalam menunaikan zakat fitrah adalah niat, karena niat menjadi penentu sah atau tidaknya ibadah ini.
Penting bagi setiap Muslim untuk memahami dan mengucapkan niat zakat fitrah sesuai dengan peruntukannya, baik bagi diri sendiri, istri, anak, maupun mewakili orang lain. Ustadz Mahbib Khoiron menjelaskan bahwa niat dalam zakat fitrah lebih penting daripada ijab-qabul. Sebab, zakat fitrah bukan merupakan transaksi jual beli atau akad sewa-menyewa, melainkan ibadah yang wajib ditunaikan dengan niat.
“Zakat adalah pemberian searah dari orang yang wajib kepada orang yang berhak. Tidak ada pula syarat bagi penerima untuk memberikan manfaat kepada pemberi atas dasar apa yang diterima. Oleh karena itu, niat dalam zakat fitrah adalah wajib, sementara ijab-qabul tidak,” tulisnya dalam artikel berjudul Lafal-lafal Niat Zakat Fitrah, dikutip dari NU Online, Jumat (28/3/2025).
Pentingnya Niat dalam Zakat Fitrah
Ustadz Mahbib menegaskan bahwa niat terletak di dalam hati, sehingga tidak cukup hanya dilafalkan, tetapi juga harus ditegaskan dalam hati. Meski demikian, melafalkan niat zakat fitrah tetap dianjurkan guna membantu seseorang dalam memantapkan niatnya.
“Talafudz atau melafalkan niat sangat berguna untuk memperkuat i’tikad seseorang. Dengan begitu, niat terekspresi dalam bentuk konkret, yaitu bacaan atau lafal,” jelasnya.
Berikut adalah beberapa bacaan niat zakat fitrah yang sesuai dengan peruntukannya:
-
Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri
Nawaitu an ukhrija zakatal fithri ‘an nafsi fardhan lillahi ta’ala.
Artinya: “Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku sendiri, fardu karena Allah Ta‘âlâ.” -
Niat Zakat Fitrah untuk Istri
Nawaitu an ukhrija zakatal fithri ‘an zaujati fardhan lillahi ta’ala.
Artinya: “Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk istriku, fardu karena Allah Ta‘âlâ.” -
Niat Zakat Fitrah untuk Anak Laki-laki
Nawaitu an ukhrija zakatal fithri ‘an waladi (sebut nama anak) fardhan lillahi ta’ala.
Artinya: “Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak laki-lakiku… (sebutkan nama), fardu karena Allah Ta‘âlâ.” -
Niat Zakat Fitrah untuk Anak Perempuan
Nawaitu an ukhrija zakatal fithri ‘an binti (sebut nama anak) fardhan lillahi ta’ala.
Artinya: “Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak perempuanku… (sebutkan nama), fardu karena Allah Ta‘âlâ.” -
Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri dan Keluarga
Nawaitu an ukhrija zakatal fithri ‘an jami’i maa yalzimuni nafaqatuhum syar’an fardhan lillahi ta’ala.
Artinya: “Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku dan seluruh orang yang nafkahnya menjadi tanggunganku, fardu karena Allah Ta‘âlâ.” -
Niat Zakat Fitrah untuk Orang yang Diwakilkan
Nawaitu an ukhrija zakatal fithri ‘an (sebutkan nama) fardhan lillahi ta’ala.
Artinya: “Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk… (sebutkan nama spesifik), fardu karena Allah Ta‘âlâ.”
Doa untuk Pemberi Zakat Fitrah
Seorang penerima zakat fitrah dianjurkan untuk mendoakan orang yang telah memberikan zakat kepadanya. Berikut salah satu doa yang dianjurkan:
“Ajarakallahu fima a’thaita wa baraka fima abqaita waja’alahu laka thahura.”
Artinya: “Semoga Allah memberikan pahala atas apa yang engkau berikan, dan semoga Allah memberikan berkah atas harta yang kau simpan serta menjadikannya sebagai pembersih bagimu.”
Dengan memahami pentingnya niat dalam zakat fitrah, diharapkan umat Islam dapat menunaikan ibadah ini dengan lebih khusyuk dan sesuai dengan tuntunan agama. Pastikan niat dilakukan dengan benar agar zakat fitrah yang dikeluarkan menjadi sah dan diterima oleh Allah SWT.
Komentar