Medan, HarianBatakpos.com – Di Amerika Serikat, pengalaman Ramadhan bagi komunitas Muslim menjadi momen yang tak ternilai. Meskipun umat Muslim merupakan minoritas, mereka menjalankan ibadah puasa dengan penuh semangat. Dalam artikel ini, kita akan membahas serba-serbi komunitas Muslim di AS, serta makanan halal yang semakin mudah diakses.
Komunitas Muslim dan Makanan Halal di Amerika Serikat
Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta baru-baru ini mengadakan Virtual Ramadan Briefing dengan tema “Komunitas Muslim dan Makanan Halal di Amerika Serikat”. Dalam acara ini, Dr. Abdelhadi Halawa dan Sururah Tullah Uthman berbagi pengalaman mereka selama Ramadhan. Sururah menceritakan bahwa umat Muslim di Amerika dihargai, dan mereka tidak merasa terintimidasi meskipun menjadi minoritas. “Sebagai seorang muslim di Amerika, sejujurnya aku tidak pernah merasa terintimidasi,” ujarnya, dilansir dari liputan6.com.
Makanan halal di Amerika Serikat juga mengalami perkembangan pesat. Restoran-restoran halal semakin menjamur, dan daging halal dapat ditemukan dengan mudah di toko-toko seperti Walmart. Sururah menekankan, “Untuk Amerika sendiri, muslimnya sangat meningkat sekarang.” Dengan akses yang semakin baik, umat Muslim dapat menjalani ibadah puasa tanpa kesulitan menemukan makanan yang sesuai.
Kegiatan Selama Bulan Suci Ramadan
Selama bulan suci, umat Muslim di Amerika terlibat dalam berbagai kegiatan, seperti halaqah Ramadhan dan kompetisi pemuda Muslim. Kegiatan ini tidak hanya mempererat ikatan komunitas, tetapi juga meningkatkan pemahaman agama. Di sepuluh malam terakhir Ramadhan, masjid dipenuhi oleh jamaah yang melaksanakan I’tikaf, sebuah praktik berdiam diri untuk meningkatkan ibadah.
Mencari Makanan Halal di Amerika Serikat
Bagi umat Muslim yang berada di AS, mencari makanan halal menjadi semakin mudah. Berikut adalah beberapa tips untuk menemukan makanan halal: melakukan riset restoran, meminta rekomendasi dari komunitas lokal, dan memeriksa label makanan. Dengan meningkatnya kesadaran akan makanan halal, umat Muslim di Amerika dapat menikmati Ramadhan dengan lebih nyaman.
Pengalaman Ramadhan di Amerika Serikat menunjukkan bahwa meskipun umat Muslim merupakan minoritas, mereka tetap dapat menjalankan ibadah dengan khusyuk dan menemukan kehalalan dalam makanan. Aktivitas komunitas yang beragam memperkuat solidaritas dan rasa kebersamaan di antara mereka.
Komentar