Jakarta, HarianBatakpos.com – Mayjen TNI Jimmy Ramoz Manalu resmi menjabat sebagai Pangdam XVIII/Kasuari, menggantikan Mayjen TNI Haryanto. Profil Pangdam XVIII/Kasuari Jimmy Manalu menjadi sorotan karena kiprahnya yang panjang dan penuh pengalaman di dunia militer.
Sejak lulus dari Akademi Militer tahun 1993, Mayjen TNI Jimmy Ramoz Manalu telah menjalani berbagai penugasan militer di wilayah konflik seperti Papua, Timor Timur, Aceh, hingga Poso. Jejak karier militernya yang panjang menjadikan namanya cukup dikenal sebagai salah satu perwira TNI AD yang tangguh dan penuh dedikasi.
Penunjukan Jimmy Ramoz Manalu sebagai Pangdam XVIII/Kasuari dilakukan berdasarkan Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/7/I/2025 tertanggal 3 Januari 2025, yang berisi rotasi dan mutasi jabatan perwira tinggi TNI. Sebanyak 101 perwira tinggi ditetapkan dalam keputusan tersebut, termasuk Jimmy yang kini dipercaya memimpin Kodam XVIII/Kasuari.
Mayjen TNI Jimmy Ramoz Manalu lahir di Jakarta pada 26 Oktober 1971. Meski lahir di ibu kota, ia memiliki darah Batak dan menyandang marga Manalu. Ia merupakan alumni Akmil 1993 dari kecabangan Infanteri (Kopassus) yang berpengalaman di bidang intelijen.
Perjalanan karier Jimmy Ramoz Manalu dimulai sebagai perwira pertama di Pussenif. Ia kemudian dirotasi ke Kopassus dan mendapat berbagai penugasan militer dari tahun 1996 hingga 2005. Pada 2009, ia dipercaya sebagai Danyon 21/Buhpala Yudha dan terus meniti karier di berbagai posisi strategis, hingga menjadi Pangdam XVIII/Kasuari.
Beberapa jabatan penting yang pernah diemban oleh Mayjen TNI Jimmy Ramoz Manalu antara lain Dandim 0726/Sukoharjo, Waaster Kasdam IV/Diponegoro, Asintel Kasdam IV/Diponegoro, hingga Waaster KSAD Bidang Wilayah Perlawanan dan Kerjasama Teritorial. Ia juga pernah menjabat Danrem 033/Wira Pratama, Inspektur Seskoad, dan Asintel Kaskogabwilhan II.
Pada tahun 2024, Jimmy diangkat menjadi Komandan Satuan Intelijen Bais TNI, kemudian menjabat sebagai Kepala Staf Kaskogabwilhan I, sebelum akhirnya ditunjuk menjadi Pangdam XVIII/Kasuari. Penunjukan ini memperkuat posisi strategisnya di lingkungan militer nasional.
Pangdam XVIII/Kasuari Jimmy Manalu dikenal sebagai perwira yang berpengalaman menghadapi medan konflik. Ia pernah terlibat dalam operasi militer di Papua (1996), Timor Timur (1998), Aceh (2002), dan konflik Poso (2003-2005). Ia juga ambil bagian dalam operasi kemanusiaan saat bencana Gunung Merapi tahun 2010.
Dengan segala rekam jejak yang dimilikinya, kepercayaan untuk mengemban jabatan sebagai Pangdam XVIII/Kasuari bukanlah hal yang mengejutkan. Ia dianggap sosok yang tepat untuk memimpin wilayah strategis ini dalam mendukung stabilitas dan keamanan nasional.
Ikuti saluran Harianbatakpos.com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05
Komentar