Ramadhan
Beranda » Berita » Ramadhan di Madinah: Kisah Menarik Menjelang Waktu Berbuka Puasa

Ramadhan di Madinah: Kisah Menarik Menjelang Waktu Berbuka Puasa

KH Asrorun Niam saat di depan kereta menuju ke Madinah dari Mekkah.
KH Asrorun Niam saat di depan kereta menuju ke Madinah dari Mekkah.

Medan,  HarianBatakpos.com – Menunggu waktu berbuka puasa di Indonesia dikenal dengan istilah “ngabuburit”. Bagaimana dengan suasana di Madinah, Arab Saudi? Ketua Komisi Fatwa MUI KH Asrorun Niam yang tengah berada di Madinah berbagi pengalamannya tentang momen menunggu buka puasa di Kota Nabi.

 

Suasana Menjelang Berbuka di Masjid Nabawi

 

Hukum Lupa Membayar Zakat Fitrah, Ini Solusi yang Wajib Diketahui

“Di antara Ashar dan Maghrib, ada beberapa majelis taklim yang dilaksanakan di dalam Masjid Nabawi. Ada kiai yang menyampaikan materi pengajaran keagamaan, diikuti oleh para jemaah yang berkenan ikut pengajian,” kata Kiai Niam kepada kumparan, Senin (4/4).

 

Catatan Asrorun Niam Sholeh tentang Ramadhan di Madinah

 

Berikut catatan lengkap KH Asrorun Niam Sholeh saat menunggu buka puasa di Madinah:

 

  1. Transportasi Cepat Makkah-Madinah: Bagi para peziarah yang hendak menempuh perjalanan dari Makkah ke Madinah (atau sebaliknya) bisa menggunakan kereta api. Jarak tempuhnya relatif lebih cepat. Perjalanan dari Makkah ke Madinah hanya membutuhkan waktu 2 jam 25 menit dengan kecepatan 300 km/jam.
  2. Sajian Buka Puasa di Masjid Nabawi: Di sore hari jelang buka puasa, panitia Ifthar Shaim di Masjid Nabawi menyiapkan sajian buka puasa untuk kurang lebih 1 juta muslim dalam waktu yang sangat singkat. Tim Ifthar Shaim, yang terdiri dari para relawan, mahasiswa, dan bahkan pelajar, sigap menjalankan tugasnya. Mereka menggelar “sufrah” plastik tempat alas makan yang dihampar di atas karpet masjid. “Sufrah” ini multifungsi, sebagai tempat makan, pelindung karpet dari noda sisa makanan, dan sekaligus tempat “sampah” untuk membuang sisa makanan.
  3. Buka Puasa Bersama: Saat maghrib tiba dan muazin mengumandangkan azan maghrib, seluruh umat Islam yang hadir berbuka puasa bersama. Menunya seragam: kurma sukkari sebanyak 7 butir, fresh yoghurt (zabadi) plus dukkah madini (bumbu yang dicampurkan ke zabadi), satu roti gandum, dan sebotol zamzam. Beberapa orang juga membagikan teh dan kopi. Seluruh jemaah makan dengan serentak dan harus selesai dalam waktu kurang lebih 10 menit.
  4. Kebersihan Masjid Nabawi: Setelah berbuka puasa, tim Ifthar Shaim, dibantu tim kebersihan masjid, mengangkat hidangan yang telah disantap, serta plastik “sufrah” dan mengevakuasinya ke plastik besar untuk dibuang. Dalam waktu kurang dari 3 menit, masjid kembali bersih dan iqamat dikumandangkan untuk melaksanakan salat Maghrib berjemaah.
Panduan Lengkap Qadha Puasa Ramadan di Bulan Syawal dan Keutamaannya

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan