Tradisi Ekstrem di Indonesia, Ritual Unik yang Masih Dilakukan Beberapa Suku

Tradisi Ekstrem di Indonesia, Ritual Unik yang Masih Dilakukan Beberapa Suku
Tradisi Ekstrem di Indonesia, Ritual Unik yang Masih Dilakukan Beberapa Suku

Medan, HarianBatakpos.com - Tradisi ekstrem di Indonesia selalu menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan maupun peneliti budaya. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki banyak suku dengan kebudayaan unik, termasuk tradisi yang bisa dibilang mengerikan. Dari berburu kepala manusia hingga memotong jari sebagai tanda kesetiaan, inilah beberapa tradisi ekstrem yang masih ada di Indonesia.

1. Suku Toraja - Ritual Ma'Nene, Membersihkan Jasad Leluhur

Suku Toraja di Sulawesi Selatan memiliki tradisi unik yang dikenal sebagai Ritual Ma'Nene. Upacara ini dilakukan setiap bulan Agustus, di mana jasad leluhur yang telah lama meninggal dikeluarkan dari kuburan, dibersihkan, lalu dikenakan pakaian baru sebelum dikembalikan ke makamnya. Ritual ini dianggap sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur dan menjaga hubungan kekerabatan antaranggota keluarga. Meskipun kini sudah jarang dilakukan, beberapa daerah seperti Desa Pangala dan Baruppu masih rutin menjalankannya.

2. Suku Mentawai - Meruncingkan Gigi sebagai Simbol Kecantikan

Bagi Suku Mentawai, kecantikan wanita diukur dari bentuk gigi yang runcing. Tradisi meruncingkan gigi ini dilakukan dengan mengikir gigi menggunakan alat tajam seperti besi atau kayu. Meskipun menyakitkan, tradisi ini tetap dilakukan karena dipercaya dapat mengendalikan enam sifat buruk manusia, yang dikenal sebagai Sad Ripu. Selain itu, wanita dengan gigi runcing dianggap lebih menarik dan memiliki nilai lebih dalam masyarakat Mentawai.

3. Suku Dayak - Tradisi Ngayau, Berburu Kepala Manusia

Salah satu tradisi ekstrem di Indonesia berasal dari Suku Dayak di Kalimantan, yaitu Ngayau atau berburu kepala manusia. Dulu, praktik ini dilakukan sebagai tanda keberanian dan kemenangan dalam perang antar-suku. Namun, tradisi ini mulai ditinggalkan sejak perjanjian Tumbang Anoi pada tahun 1874. Meski demikian, pada tahun 2001, terjadi bentrokan antara Suku Dayak dan Suku Madura di Sampit, yang membuat praktik ini sempat muncul kembali. Kini, tradisi berburu kepala manusia sudah punah dan tidak lagi dilakukan.

4. Suku Naulu - Ritual Penggal Kepala sebagai Persembahan

Di Pulau Seram, Maluku, terdapat Suku Naulu yang dikenal dengan tradisi ekstrem mereka, yaitu memenggal kepala manusia sebagai persembahan. Dahulu, praktik ini dilakukan dalam perang antar-suku atau sebagai syarat dalam ritual kedewasaan bernama Pataheri. Namun, sejak awal 1900-an, tradisi ini mulai ditinggalkan dan pada tahun 1940-an benar-benar dihentikan. Kini, dalam ritual Pataheri, kepala manusia telah digantikan dengan persembahan burung kuskus.

5. Suku Dani - Ritual Iki Palek, Potong Jari sebagai Simbol Kesetiaan

Di Lembah Baliem, Papua, Suku Dani memiliki tradisi yang menyakitkan, yaitu Ritual Iki Palek, di mana seseorang memotong ruas jarinya sebagai tanda kesedihan atas meninggalnya anggota keluarga. Ritual ini umumnya dilakukan oleh wanita, terutama ibu-ibu yang kehilangan suami atau anak. Bagi Suku Dani, jari melambangkan kerukunan dan kekuatan keluarga, sehingga memotongnya menjadi bentuk penghormatan terakhir. Selain itu, mereka juga memiliki ritual Nasu Palek, yaitu memotong daun telinga sebagai ungkapan duka cita.

Tradisi ekstrem di Indonesia mencerminkan kekayaan budaya yang unik, meskipun beberapa sudah mulai ditinggalkan. Namun, bagi masyarakat setempat, ritual ini tetap menjadi bagian penting dalam sejarah dan identitas mereka.

Penulis: Nia Septiana

Baca Juga