Medan, HarianBatakpos.com – Kawasan Biawan di Samarinda menjadi surga bagi pecinta kue tradisional, terutama selama bulan Ramadhan. Dalam periode ini, penjual kue tradisional dadakan bermunculan, namun Hj Awaliyah menjadi salah satu penjual terkenal yang telah berjualan selama 20 tahun. Kue Talam Biawan menjadi primadona yang selalu diminati warga Samarinda.
Kue Talam Biawan: Kelezatan yang Tak Terlupakan
Hj Awaliyah menjelaskan bahwa awalnya dia membeli kue talam untuk dijual kembali. Namun, sejak tujuh tahun terakhir, dia membuat sendiri berbagai jenis kue tradisional. Di antara produknya, kue talam hadir dalam delapan variasi, dengan kue Amparan Tatak dan Sari Muka menjadi yang paling laris. “Paling laris dan banyak peminatnya sih kue Amparan Tatak sama Sari Muka,” tutur Hj Awaliyah, dilansir dari Kompas.com.
Harga kue talam cukup terjangkau, yaitu Rp15 ribu per iris dan Rp225 ribu per loyang. Bingka Kentang dijual seharga Rp35 ribu per unit, sementara kue tradisional lainnya dibanderol Rp6 ribu per mika. Proses pembuatan kue talam memakan waktu sekitar satu jam, dan Hj Awaliyah memulai produksinya sejak dini hari, sekitar jam 4 Subuh.
Selama bulan Ramadhan, omzet Hj Awaliyah meningkat drastis hingga mencapai Rp10 juta per hari. “Pembeli yang datang lebih ramai ketimbang di hari-hari biasanya,” katanya, menerangkan bahwa dia bahkan merekrut tiga karyawan tambahan untuk membantu memenuhi permintaan.
Kue Talam Biawan bukan sekadar makanan; ia menjadi bagian dari tradisi Ramadhan di Samarinda. Dengan berbagai pilihan dan harga terjangkau, kue ini menjadi favorit untuk takjil buka puasa. Pengalaman kuliner yang ditawarkan oleh Hj Awaliyah dan kue-kue buatannya membawa kebahagiaan bagi banyak orang selama bulan suci ini.
Komentar