Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa aliran modal asing keluar bersih dari pasar keuangan domestik mencapai Rp1,36 triliun dalam periode 25-27 Maret 2024. Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, menyampaikan bahwa nilai tersebut terdiri dari aliran modal asing masuk bersih di pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp0,97 triliun, sementara modal asing keluar dari pasar saham dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) masing-masing sebesar Rp1,59 triliun dan Rp0,74 triliun.
Erwin menjelaskan bahwa sejak awal tahun 2024 hingga 27 Maret 2024, total modal asing keluar bersih dari pasar SBN mencapai Rp33,31 triliun. Sementara itu, modal asing masuk bersih ke pasar saham dan SRBI masing-masing sebesar Rp28,90 triliun dan Rp20,05 triliun.
Di sisi lain, premi risiko investasi atau premi credit default swaps (CDS) Indonesia lima tahun per 27 Maret 2024 mencapai 71,39 basis poin (bps), mengalami peningkatan dibandingkan dengan periode sebelumnya yang mencapai 70,90 bps.
Perihal imbal hasil, yield SBN Indonesia tenor 10 tahun naik menjadi 6,73 persen, sementara imbal hasil surat utang AS atau US Treasury Note tenor 10 tahun turun ke level 4,190 persen.
Erwin menegaskan bahwa Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait, serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Hal ini dilakukan dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Komentar