Badan Pengusahaan (BP) Batam, di bawah kepemimpinan Kepala Muhammad Rudi, mengumumkan peluncuran layanan pelayaran langsung Batam-China yang diharapkan dapat mengurangi biaya logistik hingga 600 Dolar AS atau sekitar Rp9.546.090 per kontainer.
Direct call ini merupakan inisiatif yang diarahkan oleh Presiden Jokowi untuk memperkuat hubungan perdagangan antara Batam dan China. Rute perdana dari China menuju Batam dioperasikan oleh Shandong International Transportation Corporation (SITC) China, menggunakan Kapal MV SITC Hakata dengan bobot 23.000 GT, yang bersandar di Pelabuhan Peti Kemas Batu Ampar.
Muhammad Rudi, Kepala BP Batam, dalam keterangannya menyatakan komitmennya untuk mengembangkan Pelabuhan Peti Kemas Batu Ampar sebagai hub logistik internasional. Dia juga menyampaikan harapannya agar semua perusahaan di Kota Batam dapat memanfaatkan layanan pelayaran langsung ini untuk mengirimkan barang ke China dan juga ke negara-negara lainnya.
Diharapkan bahwa dengan adanya pelayaran langsung ini, proses ekspor dan impor dari Batam ke sejumlah negara, terutama China, akan menjadi lebih efisien dan murah. Selain itu, dengan hilangnya biaya transhipment di Singapura, biaya logistik dapat dipangkas signifikan.
Direktur Utama PT Persero Batam, Arham S Torik, menegaskan bahwa pelayaran langsung ke China ini akan berlangsung secara rutin, satu kali dalam seminggu. Pada tahap awal, Kapal MV SITC Hakata membawa 168 kontainer dari China ke Batam, sementara dari Batam akan ada 100 kontainer milik Eco Green yang akan dikirimkan ke China.
Arham juga menyampaikan harapannya bahwa ke depannya akan ada lebih banyak perusahaan yang akan memanfaatkan layanan pelayaran langsung ini, sehingga kapasitas kapal dapat terisi penuh setiap minggunya. Dengan peningkatan volume dan frekuensi pengiriman, diharapkan bahwa efisiensi biaya logistik akan semakin meningkat.
Dengan peluncuran layanan pelayaran langsung ini, BP Batam dan PT Persero Batam berharap dapat menggerakkan lebih banyak perdagangan antara Batam dan China serta negara-negara lainnya, sambil terus memperkuat posisi Batam sebagai pusat logistik internasional yang berkembang pesat.
Ini merupakan langkah besar dalam mengubah lanskap perdagangan internasional di kawasan Batam dan sekitarnya, dengan potensi dampak yang signifikan pada pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran masyarakat setempat.
Komentar