Jakarta-BP: Lantaran mendapat sejumlah ancaman dan intimidasi, Ustad Abdul Somad (UAS) terpaksa harus membatalkan ceramah keagamaannya di beberapa daerah. Hal ini pun lantas menjadi sorotan.
Anggota Komisi III DPR Arsul Sani mengaku akan mempertanyakan soal adanya intimidasi terhadap penceramah kondang lulusan Kairo itu kepada Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian.
“Nanti kalau rapat kerja di Komisi III (akan ditanyakan). Saya justru akan minta keterangan muncul di daerah Jateng dan Jatim (penolakan UAS),” ujar Arsul saat ditemui di Posko Rumah Cemara, Jakarta, Selasa (4/9).
Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu juga mengaku tidak perlu lagi ada pelarangan ceramah terhadap Ustad Abdul Somad. Kalaupun ada pertentangan maka Kapolri Jenderal Tito Karnavian bisa meminta kapolda atau kapolres setempat melakukan komunikasi antara pihak yang kontra dan pro.
“Polisi sebaiknya bisa mempertemukan pihak yang mengundang ceramah itu dengan pihak yang menentang,” katanya.
Oleh sebab itu, Arsul mengaku sudah memerintahkan kader PPP untuk membangun komunikasi dengan masyarakat supaya kader PPP tidak ada yang ikut menentang penolakan ceramah Ustad Abdul Somad.
“Jadi kita minta warga PPP untuk ikut mendamaikan, bukan malah menentang atau mendukung. Sehingga terjadi situasi berhadap-hadapan di masyarakat,” katanya.
Diketahui, dalam akun Instagram milik Ustad Abdul Somad, dibeberkan alasan kegiatan ceramahnya harus dibatalkan. Ini lantaran terdapat ancaman dan intimidasi.
Adapun daerah yang ia batalkan acara ceramah keagamaan antara lain Jogjakarta, Grobogan, Kudus, Jepara, Semarang, Malang, Solo, Boyolali, Jombang, Kediri.
Sumber: Jawa Pos (JP)
Komentar