Harga minyak mentah mengalami peningkatan ini karena kekhawatiran supply yang ditimbulkan oleh ketegangan lintas batas antara Israel dan Hezbollah Lebanon. Menurut laporan dari Reuters, perang yang meluas di Timur Tengah dapat melibatkan negara-negara seperti Iran, salah satu pengekspor minyak teratas di region tersebut.
Kementerian Luar Negeri Prancis menyatakan kekhawatirannya atas situasi di Lebanon pada Kamis, sementara Turki sebelumnya menyatakan solidaritasnya dengan Lebanon dan meminta dukungan dari pemerintah regional. Selain itu, pasokan minyak juga mengalami tekanan dari gangguan terkait cuaca yang dapat memburuk dalam beberapa minggu mendatang.
Hujan lebat yang melanda Ecuador menyebabkan produksi minyak di negara tersebut turun sebesar 100.000 barel per hari selama seminggu terakhir, seperti yang dilaporkan oleh FGE Energy pada Jumat. Selain itu, ekspektasi perjalanan rekord selama akhir pekan 4 Juli di AS diperkirakan akan meningkatkan permintaan bensin, yang pada gilirannya membantu mengurangi stok minyak.
Harga minyak mentah yang terus naik ini juga dipengaruhi oleh ketidakpastian pasar akibat ketegangan geopolitik dan gangguan cuaca. Permintaan bensin yang diperkirakan akan meningkat selama musim liburan di AS juga turut mendukung kenaikan harga minyak mentah.
Secara keseluruhan, kondisi ini menekankan pentingnya stabilitas geopolitik dan cuaca dalam mempengaruhi harga minyak mentah di pasar global. Semua faktor ini menunjukkan bahwa harga minyak mentah akan tetap fluktuatif dalam beberapa minggu ke depan, tergantung pada perkembangan situasi di Timur Tengah dan kondisi cuaca di negara-negara produsen minyak.
Komentar