Jakarta, 4 Juli 2024 – Kasus dugaan korupsi yang menjerat Harvey Moeis semakin menggemparkan setelah pengungkapan bahwa meskipun tidak memiliki jet pribadi sendiri, Harvey telah menggunakan jet pribadi sebanyak 32 kali dalam kurun waktu tertentu.
Harvey Moeis dalam Sorotan Kasus Korupsi Timah
Harvey Moeis, yang saat ini menjadi tersangka dalam kasus dugaan korupsi komoditas timah serta pencucian uang, telah menjadi sorotan media sejak namanya terlibat dalam investigasi yang dilakukan oleh Kejaksaan Agung. Bersama dengan 21 tersangka lainnya, Harvey dianggap terlibat dalam praktik yang melanggar hukum terkait izin usaha pertambangan PT Timah Tbk dari tahun 2015 hingga 2022.
Jet Pribadi yang Menjadi Sorotan
Pihak kejaksaan telah mengungkapkan bahwa jet pribadi yang sering digunakan oleh Harvey Moeis bukanlah kepemilikannya. Jet pribadi dengan nama Bombardir Challenger 605 dan nomor register T7_IDR ternyata terdaftar atas nama perusahaan Regal Meters Limited Ltd, yang bekerja sama dengan PT Express Transportasi Antarbenua dalam pengoperasiannya dari tahun 2019 hingga 2022.
Status Harvey Moeis Sebagai Penumpang
Meskipun bukan pemilik atau penyewa jet tersebut, Harvey tercatat sebagai penumpang dalam manifes pesawat sebanyak 32 kali. Menurut Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Harli Siregar, Harvey hanya menjadi penumpang dan mengikuti manifes penerbangan tanpa memiliki keterlibatan langsung dalam kepemilikan atau pengelolaan pesawat.
Penjelasan Harli Siregar tentang Kejelasan Kasus
Harli juga menjelaskan bahwa Harvey membayar biaya sebagai penumpang dalam pesawat tersebut, meskipun tidak merinci jumlah pastinya. Dia menegaskan bahwa Harvey tidak melakukan penyewaan secara langsung terhadap pesawat tersebut, melainkan hanya mengikuti manifes penerbangan yang telah tersedia.
Langkah Kejaksaan Terkait Penanganan Kasus
Kejaksaan Agung terus melakukan penelusuran lebih lanjut terhadap aset-aset milik Harvey Moeis untuk memastikan transparansi dan keadilan dalam penegakan hukum. Mereka juga mengancam akan menyita aset yang terbukti berasal dari hasil korupsi, termasuk jet pribadi jika terdapat keterlibatan langsung Harvey dalam kepemilikannya.
Kasus Harvey Moeis menjadi cerminan pentingnya transparansi dalam kepemilikan aset dan penegakan hukum di Indonesia. Meskipun tidak memiliki jet pribadi secara langsung, keterlibatan Harvey sebagai penumpang dalam jet tersebut tetap menimbulkan pertanyaan etika dan legalitas. Kejaksaan terus berkomitmen untuk menangani kasus ini secara adil dan menyeluruh, serta memastikan semua pihak yang terlibat dalam praktik korupsi dan pencucian uang dapat diadili sesuai dengan hukum yang berlaku.
Komentar