Nasional
Beranda » Berita » Prabowo Prediksi Susi Pudjiastuti Bakal Didepak Dari Kabinet Kerja

Prabowo Prediksi Susi Pudjiastuti Bakal Didepak Dari Kabinet Kerja

Jakarta-BP: Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sekaligus calon presiden 2019-2024 memprediksi Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti bakal didepak dari Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo.

Menurut Prabowo, penyebabnya lantaran Susi menyampaikan dugaan kerugian negara di sektor perikanan mencapai Rp2.000 sampai Rp3.000 triliun.

Prabowo mengatakan pernyataannya soal dugaan kebocoran keuangan negara mencapai Rp1.000 triliun sempat diejek oleh sejumlah pihak. Namun, lanjut dia, belakangan sejumlah menteri di Kabinet Kerja perlahan-lahan membenarkan pernyataannya itu.

Kasus Dugaan Korupsi Kuota Haji: Ustadz Khalid Basalamah Diperiksa KPK

“Ternyata banyak menteri dari pemerintah sekarang mengatakan, malah lebih dari saya, Ibu Susi mungkin sebentar lagi kena reshuffle beliau ini. Jawabannya kurang enak,” kata Prabowo dalam acara Ngobrol Bersama 300 Jenderal & Para Intelektual, di Jakarta, Sabtu (22/9).

“Jadi beliau mengatakan kerugiaan negara Rp2.000 triliun, sampai Rp3.000 triliun, bayangkan di sektor ikan saja,” ujarnya.

Prabowo menyampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution juga mengakui kas negara bocor karena devisa yang tidak kembali. Dia mengklaim pernyataan Darmin semakin menguatkan perkiraannya soal kekayaan negara yang malah mengalir ke luar negeri.

“Berarti kan benar, aliran kekayaan ke luar. Jadi saudara-saudara, jadi buku saya sudah dibenarkan pemerintah, oleh tokoh-tokoh pemerintah sekarang,” kata dia.

Peringatan Mendikdasmen: Jangan Sebarkan Konten Salah

Selain itu, kata Prabowo, Kementerian Keuangan juga menyatakan kekayaan Indonesia saat ini yang berada di luar negeri mencapai sekitar Rp11 ribu triliun. Menurut Prabowo, data tersebut semakin menguatkan isi buku ‘Paradoks Indonesia’.

“Selalu saya minta koreksi dan ini terus kami update data baru, data-data baru tidak ada yang menggembirakan, tambah data, tambah parah,” katanya.

 

 

(CnnIndonesia) BP/JP

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *