Medan, HarianBatakpos.com – Aromaterapi sudah banyak diakui khasiatnya, terutama untuk meredakan stres dan mengembalikan suasana hati. Meskipun aromaterapi bermanfaat bagi tubuh, penggunaan yang tidak tepat dapat membawa efek buruk yang merugikan kesehatan Anda. Simak informasi lebih lanjut tentang efek samping aromaterapi yang harus Anda waspadai.
Banyak studi mendukung manfaat minyak esensial dan menunjukkan bahwa minyak tersebut memiliki efek positif, seperti mengurangi rasa sakit, kecemasan, dan meningkatkan memori. Namun, menurut Brent A. Bauer, MD, internal medicine doctor dan direktur Mayo Clinic Complementary and Integrative Medicine Program, jika digunakan dengan cara yang salah, aromaterapi bisa berbahaya bagi kesehatan Anda. Tidak peduli seberapa alami zat tersebut, selalu ada potensi efek negatif yang dapat timbul.
Karena itu, entah itu obat, herbal, atau minyak esensial, semuanya harus digunakan sesuai dengan aturan yang benar. Penggunaan aromaterapi yang tidak tepat dapat menyebabkan berbagai efek samping yang merugikan.
Berikut adalah beberapa efek samping aromaterapi yang harus Anda waspadai:
1.Keracunan pada Anak-Anak Jika Tertelan
Banyak minyak esensial yang seharusnya tidak digunakan dalam aromaterapi karena dapat berpotensi beracun. Beberapa minyak esensial sangat pekat dan memiliki berbagai tingkat toksisitas jika tidak digunakan dengan benar. Bahkan, minyak aromaterapi yang ditelan bisa menjadi racun bagi anak-anak. Berdasarkan data yang ada, banyak kasus keracunan pada anak-anak karena menelan minyak esensial. Untuk itu, penting bagi orang tua yang menggunakan minyak aromaterapi untuk menyimpannya jauh dari jangkauan anak-anak.
2. Kulit Lebih Mudah Terbakar Matahari
Beberapa minyak esensial dapat meningkatkan sensitivitas kulit terhadap paparan sinar matahari. Minyak aromaterapi seperti akar angelica, bergamot, jinten, lemon, dan jeruk dapat membuat kulit Anda lebih rentan terbakar sinar matahari. Oleh karena itu, hindari menggunakan minyak tersebut pada bagian tubuh yang sering terpapar sinar matahari.
Selain itu, beberapa minyak esensial mungkin berisiko bagi wanita hamil. Jika Anda hamil dan ingin menggunakan aromaterapi, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter untuk menghindari efek samping yang merugikan.
3. Iritasi Kulit
Salah satu efek samping aromaterapi yang paling umum adalah iritasi kulit, seperti ruam, gatal, dan sensasi panas. Reaksi ini bisa bervariasi tergantung seberapa sensitif kulit Anda. Sebelum menggunakan minyak aromaterapi lebih banyak di kulit, sebaiknya lakukan tes terlebih dahulu dengan mengoleskan sedikit minyak pada kulit. Jika muncul kemerahan, gatal, atau rasa panas, hentikan penggunaan minyak tersebut.
4. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung
Meskipun aromaterapi dapat mengurangi stres, penelitian yang dipublikasikan oleh The European Journal of Preventive Cardiology menunjukkan bahwa terlalu lama menghirup aromaterapi dapat membahayakan kesehatan jantung. Studi ini melibatkan 100 pekerja spa di Taipei dan menunjukkan bahwa menghirup aromaterapi selama dua jam dapat meningkatkan tekanan darah serta detak jantung. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan aromaterapi yang berlebihan dapat meningkatkan risiko gangguan pada jantung.
5. Asma
Kandungan Volatile Organic Compound (VOC) dalam minyak esensial dapat mengganggu sistem pernapasan, meningkatkan risiko peradangan di tubuh, dan menyebabkan reaksi alergi saluran pernapasan. Jika Anda memiliki asma atau rentan terhadap mimisan, sebaiknya berhati-hati dalam menggunakan aromaterapi. Aromaterapi dapat memperburuk kondisi kesehatan pernapasan Anda.
Penting untuk selalu berhati-hati dalam menggunakan aromaterapi dan mematuhi petunjuk penggunaan yang benar. Dengan demikian, Anda dapat memanfaatkan manfaat aromaterapi tanpa harus menghadapi efek samping yang berbahaya bagi kesehatan Anda.
Komentar