Medan, HarianBatakpos.com – Dalam dunia hukum, keputusan hakim menjadi penentu nasib seseorang. Hal ini terlihat jelas dalam kasus Hasto Kristiyanto, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), yang menggugat status tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Menjelang sidang putusan praperadilan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Hasto mengungkapkan pesan penting dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Hasto menyampaikan bahwa Megawati menggarisbawahi pentingnya keadilan yang hakiki. Dalam pidato Ketua Mahkamah Agung, Sunarto, yang dibacakan oleh Megawati, dinyatakan bahwa hakim tidak hanya boleh mempertimbangkan bukti formil dan materil. “Dialektika, suasana kebatinan, dan aspek kemanusiaan juga harus dijadikan pertimbangan,” tegas Hasto. Pesan ini memberikan secercah harapan bagi Hasto yang menghadapi situasi sulit, dilansir dari CNN Indonesia.
Di tengah ketegangan menjelang sidang, Hasto menegaskan komitmennya untuk menghormati putusan hakim. “Apa pun keputusannya kami hormati, kami percayakan sepenuhnya kepada hakim yang kami percaya akan mencari keadilan itu,” tambahnya. Hasto juga mengungkapkan bahwa berbagai fakta dan keterangan ahli menunjukkan adanya pelanggaran dalam penetapan status tersangka terhadap dirinya.
Kata kunci “hakim praperadilan” menjadi krusial dalam konteks ini, karena keputusan tersebut akan sangat memengaruhi masa depan Hasto dan partai politik yang dipimpinnya. Dengan berbagai bukti yang ada, Hasto tetap optimis akan hasil sidang. “Kami akan taati sepenuhnya,” pungkasnya, menandakan bahwa dia siap menerima konsekuensi dari putusan tersebut.
Dengan harapan yang diungkapkan Megawati, Hasto berharap keadilan akan ditegakkan, dan keputusan hakim praperadilan akan mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan yang lebih dalam.
Komentar