Jakarta-BP: Polemik di Tanah Air kian menghangat memasuki tahun politik jelang Pilpres dan Pileg tahun 2019 mendatang. Permasalahan-permasalahan ekonomi menjadi sajian yang kian tak berujung.
Sebut saja terkait depresiasi mata uang nasional, rupiah, atas mengamuknya dolar AS akhir-akhir ini.
Pun di tengah gelaran internasional Annual Meeting IMF-World Bank, yang diagendakan berlangsung pada tanggal 8 hingga 14 Oktober 2019 Nusa Dua, Bali, konstalasi politik justru tidak mendinginkan suasana ‘hajatan akbar’ yang diprediksi mampu mengumpulkan penerimaan dari pajak sebesar Rp1 triliun.
Bahkan ‘hajatan akbar’ tersebut juga ramai menjadi pembicaraan sejumlah pengamat dan ekonom Tanah Air yang menuai pro dan kontra.
Anggota Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun melalui linimasa Twitternya @MMisbakhun berdasarkan pantauan AKURAT.CO pada Selasa (9/10) berkomentar disaat para pengamat ekonomi dan politik dalam negeri mempermasalahan daya tahan ekonomi nasional dan potensi krisis akibat depresiasi nilai tukar rupiah. Publik figur pengendali ekonomi dunia di World Bank dan Internastional Momentary Fund (IMF) justru meyakinkan publik bahwa kondisi ekonomi Indonesia kuat.
Tak hanya sampai disitu, politisi Partai Golkar tersebut menambahkan, tentunya bisa dilihat afiliasi politik para pengamat ekonomi yang mengatakan bahwa ekonomi indonesia di ambang krisis. Sementara mereka tidak bisa menjelaskan tolok ukur yang tepat dan pasti apa yang dimaksud dengan pengertian di ambang krisis ekonomi tersebut.
Menurutnya, IMF-WB Annual Meeting 2018 di Bali menjadi bukti kepercayaan para pelaku ekonomi di seluruh dunia bahwa Indonesia sebagai salah satu negara emerging market dalam mengelola perekonomian nasionalnya. Dunia juga menjadi tahu posisi ekonomi Indonesia secara lebih utuh.
” IMF-WB Annual Meeting 2018 di Bali akan menjadi pemberitaan dunia. Pandangan para ekonom terpusatkan ke Indonesia. Seluruh dunia membicarakan Indonesia. Termasuk semua aspek keberhasilan pembangunan ekonominya. Inilah yg membuat iri pihak yang tidak menjadi bagian spot pemberitaan,” cuit Misbakhun.
Misbakhun yang juga delegasi di pertemuan IMF-World Bank Annual Meeting 2018 di Nusa Dua Bali tersebut menambahkan, Indonesia sebagai negara yang dikenal dengan budayanya yang tinggi. Ramah dan menghormati tamu. Mari kita jamu para peserta IMF-WB Annual Meeting 2018 di Bali dengan baik. Kita buktikan kepada dunia bahwa Indonesia mampu menjadi tuan rumah yg baik dan melaksanakan semua agenda sukses, lancar dan aman.
(Akurat) BP/JP
Komentar