Uncategorized
Beranda » Berita » Viralnya Video Sawer Biduan: Gubernur Maluku Serukan Verifikasi dan Hati-Hati

Viralnya Video Sawer Biduan: Gubernur Maluku Serukan Verifikasi dan Hati-Hati

Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa (detik.com)
Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa (detik.com)

Medan,  HarianBatakpos.com – Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa baru-baru ini mengeluarkan imbauan kepada para bupati dan wali kota di Maluku untuk lebih berhati-hati dalam menjalankan tugas sebagai pimpinan daerah. Imbauan ini muncul setelah beredarnya video yang menunjukkan sosok pria diduga wali kota Tual, Ahmad Yani, menyawer seorang biduan di kelab malam. Kejadian ini telah menjadi viral di media sosial, memicu perhatian publik yang luas.

Dalam pernyataannya, Hendrik Lewerissa menekankan pentingnya menjaga kehidupan pribadi di ruang publik. “Sebagai gubernur, saya mengimbau kepada para kepala daerah di Maluku untuk berhati-hati dalam menjaga kehidupan privasi kita dalam dunia digitalisasi,” ungkapnya. Hendrik menegaskan bahwa setiap aktivitas yang diunggah ke media sosial dapat diakses oleh masyarakat, memudahkan kontrol terhadap perilaku pejabat publik.

Hendrik juga mengingatkan bahwa informasi yang viral dapat berdampak pada citra kepala daerah. “Masyarakat dengan gampang bisa melakukan kontrol terhadap semua aspek termasuk sisi-sisi privasi,” tambahnya. Ia mengajak para kepala daerah untuk lebih fokus pada pembangunan daerah daripada perilaku yang dapat merugikan citra mereka, dikutip dari laman detik.com.

Stabilitas Energi di Tengah Konflik: Seruan Menteri Bahlil

Situasi ini juga menimbulkan pertanyaan mengenai kebenaran video yang beredar. Gubernur meminta agar video tersebut diverifikasi lebih lanjut. “Kita harus pastikan apakah itu benar atau tidak,” tegas Hendrik. Saat ini, ia belum dapat memastikan identitas sosok dalam video tersebut, sehingga perlu dilakukan pengecekan lebih lanjut.

Dalam konteks ini, Hendrik Lewerissa menyampaikan harapan agar para pemimpin daerah dapat bekerja dengan baik demi kesejahteraan masyarakat. “Mari fokus bekerja untuk kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat,” imbaunya. Situasi ini menjadi pelajaran penting tentang pengelolaan citra sebagai pejabat publik di era digital.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *