Medan-BP: Wakil Ketua Komisi I DPRD Kota Medan, Abdul Rani SH, meminta pihak kepolisian untuk segera membuka kasus Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang melibatkan salah satu komisioner Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) Kota Medan, Azlansyah Hasibuan secara gamblang.
Tak hanya Azlansyah dan dua rekannya yang tertangkap, Abdul Rani juga meminta agar polisi segera mengusut semua pihak yang terlibat dalam kasus dugaan pemerasan tersebut dan mengungkapkannya ke publik.
“Siapa saja yang terlibat, apa benar hanya Azlansyah sendiri dan dua orang rekannya itu, atau justru ada yang lain lagi. Ini kan harus diusut dan diungkapkan secara gamblang kepada publik, mengingat Bawaslu juga merupakan lembaga publik,” ucap Abdul Rani kepada wartawan, Kamis (16/11).
Dikatakan Ketua DPC PPP Kota Medan itu, polisi juga harus segera mengungkapkan siapa oknum caleg yang menyebut dirinya sebagai korban pemerasan Azlansyah.
“Jangan hanya terduga pelaku ini saja yang diungkap, oknum caleg yang mengaku korban pemerasan ini juga harus diungkap siapa orangnya, kenapa dia diperas, dan seterusnya. Jadi kasus ini bisa terang benderang,” ujarnya.
Kemudian, lanjut Rani, Ketua Bawaslu Kota Medan, David Reynold juga tidak boleh bungkam atas kasus yang menimpa anggotanya tersebut. Sebab bila bungkam, dikhawatirkan akan tercipta opini liar di masyarakat. (BP/EI)
[07.14, 20/11/2023] Pak Erwan Pemred: Syaiful Ramadhan Sesalkan Bayak Pohon di Pinggir Sungai Deli Dibabat Habis
Medan-BP: Revitalisasi Sungai Deli yang dilakukan Pemerintah Kota Medan sebagai upaya mengatasi banjir di wilayah pinggiran sungai diapresiasi banyak pihak. Namun, dalam pelaksanaannya tidak memperhatikan aspek-aspek pemeliharaan ekosisten di daerah sungai salah satunya soal keberadaan pohon-pohon yang kemudian ditebang dengan serampangan.
Hal ini disampaikan Anggota DPRD Medan, Syaiful Ramadhan usai melihat kondisi revitalisasi Sungai Deli langsung dari lokasi. “Hal ini perlu kami sampaikan agar supaya menjadi koreksi kepada Pemerintah Kota Medan terutama soal keberadaan pohon-pohon di pinggir sungai yang selayaknya tidak perlu ditebang tetapi dirapikan saja,” kata Syaiful kepada Wartawan di Medan, Kamis (16/11/2023).
Proses revitalisasi Sungai Deli yang kemudian menumbangkan pohon-pohon berjenis kayu keras dikhawatirkan akan mengganggu ekosistem sekitar sungai. “Jadi kita sudah melihat ke lokasi, beberapa pohon berjenis kayu keras juga ikut ditumbangkan sehingga kondisi sungai menjadi gundul yang berpotensi mengakibatkan erosi,” katanya.
Diakuinya, persoalan lenyapnya pohon di pinggiran sungai membuat resah warga. Beberapa diantaranya menyampaikan kondisi di lingkungannya dimana pohon-pohon yang seharunya tetap berada di pinggiran sungai dibabat habis. “Tentunya apa yang saya sampaikan ini juga adalah suara yang disampaikan masyarakat yang merasakan keresahan di lingkungannya,” katanya lagi.
Dalam persoalan ini, pihaknya juga meminta Pemko Medan memperhatikan masukan masyarakat ini dengan memberikan perhatian yang serius terhadap ekosistem sungai di Kota Medan. “Termasuk soal penegakan aturan terhadap pelaku membuang sampah sembarangan harus segera direalisasikan,” harapnya.(BP/EI)
Komentar