Medan, HarianBatakpos.com – Israel kembali mengguncang Timur Tengah dengan serangan udara ke Bandara Internasional Sanaa, Yaman, pada Kamis lalu. Dalam serangan ini, satu-satunya pesawat milik Yemenia Airways yang dijadwalkan untuk mengangkut jamaah haji ke Arab Saudi hancur total. Langkah ini terjadi hanya sehari setelah kelompok Houthi meluncurkan dua rudal ke arah Israel.
Kementerian Pertahanan Israel menyatakan bahwa serangan tersebut ditujukan kepada “target teroris” dari kelompok Houthi. Di sisi lain, pimpinan Houthi menanggapi dengan menegaskan bahwa mereka tidak akan mundur, bahkan semakin bertekad mendukung perjuangan rakyat Palestina.
Dilansir dari laman Kompas.com, sejak konflik Gaza meletus pada Oktober 2023, Houthi aktif meluncurkan serangan ke wilayah Israel dan kapal-kapal komersial di Laut Merah. Hal ini mengundang intervensi dari Amerika Serikat dan Inggris, meski belakangan dilaporkan bahwa Washington telah menyetujui kesepakatan gencatan senjata dengan Houthi.
Serangan terbaru ke bandara Sanaa jelas menambah babak baru dalam krisis di Yaman, negara yang sudah lama didera konflik internal dan ketidakstabilan. Penghancuran pesawat haji pun dinilai sebagai pukulan berat, terutama bagi warga sipil yang hendak menunaikan ibadah ke Tanah Suci. Situasi ini mencerminkan betapa rapuhnya keamanan regional dan potensi eskalasi yang semakin luas di kawasan tersebut.
Ikuti saluran Harianbatakpos.com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05
Komentar