Ekbis
Beranda » Berita » Harga Minyak Mentah Acuan Brent Cenderung Datar pada Awal Perdagangan

Harga Minyak Mentah Acuan Brent Cenderung Datar pada Awal Perdagangan

Harga Minyak Mentah Acuan Brent Cenderung Datar pada Awal Perdagangan
Harga Minyak Mentah Acuan Brent Cenderung Datar pada Awal Perdagangan

HarianBatakpos.com – Harga minyak mentah acuan Brent cenderung bergerak datar pada awal perdagangan hari ini (21/6/2024) karena penurunan persediaan minyak Amerika Serikat. Berdasarkan data Refinitiv, harga minyak mentah Brent pada perdagangan Jumat (21/6/2024) pukul 09.10 WIB melemah 0,09% ke US$85,63 per barel. Sementara acuan West Texas Intermediate (WTI) anjlok 1,14% ke US$81,23 per barel.

Harga minyak mentah yang bergerak datar ini dipengaruhi oleh inflasi inti Jepang yang naik 2,5% dari tahun sebelumnya. Data yang dirilis pada hari Jumat menunjukkan pertumbuhan dari bulan sebelumnya dan menjaga bank sentral negara itu tetap pada jalurnya untuk menaikkan suku bunga lebih tinggi dalam beberapa bulan mendatang. Selain itu, data AS yang dirilis pada hari Kamis menunjukkan bahwa jumlah warga Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun pada pekan yang berakhir 14 Juni, dengan berlanjutnya kekuatan yang lebih luas di pasar tenaga kerja.

Harga minyak mentah juga didukung oleh data pemerintah yang dirilis pada hari Kamis yang menunjukkan penurunan stok minyak mentah AS sebesar 2,5 juta barel dalam pekan yang berakhir 14 Juni menjadi 457,1 juta barel, menurut Badan Informasi Energi (EIA). Hal ini dibandingkan dengan ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters sebesar 2,2 juta barel. Penurunan persediaan ini memberikan dukungan terhadap harga minyak mentah.

Cara Cek BPNT Juni 2025 di Situs Resmi Kemensos

Persediaan bensin juga turun 2,3 juta barel menjadi 231,2 juta barel, menurut EIA, dibandingkan dengan perkiraan peningkatan 600.000 barel. “Bensin akhirnya menjadi kenyataan dan membukukan laporan kuat pertamanya pada musim mengemudi di musim panas,” kata Bob Yawger, direktur energi berjangka di Mizuho di New York, dalam sebuah catatan.

Meskipun harga minyak mentah Brent cenderung datar, inflasi inti yang naik serta data pasar tenaga kerja yang kuat di AS memberikan gambaran bahwa suku bunga akan tetap tinggi. Suku bunga yang lebih tinggi biasanya membebani perekonomian dan, pada gilirannya, juga membebani permintaan minyak. Namun, penurunan stok minyak mentah dan bensin memberikan dukungan terhadap harga minyak.

Dalam jangka panjang, harga minyak mentah diperkirakan akan terus dipengaruhi oleh faktor-faktor global seperti kebijakan suku bunga, persediaan minyak, dan kondisi ekonomi makro di negara-negara utama. Dengan terus memantau perkembangan ini, investor dan pelaku pasar dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam menghadapi dinamika pasar minyak mentah.

Daya Beli Masyarakat Menurun, UMKM Butuh Dukungan APBN dan Digitalisasi

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan