Hukum Puasa bagi yang Meninggalkan Salat, Apakah Tetap Sah?

Medan, HarianBatakpos.com - Berpuasa di bulan Ramadan merupakan ibadah wajib bagi umat Islam. Namun, bagaimana hukumnya jika seseorang berpuasa tetapi meninggalkan salat? Salat dan puasa sama-sama merupakan rukun Islam yang wajib dilaksanakan. Dalam sebuah hadist, Rasulullah SAW bersabda:
أَوَّلُ مَا يُـحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ الصَّلَاةُ ، فَإِنْ صَلَحَتْ صَلَحَ لَهُ سَائِرُ عَمَلِهِ ، وَإِنْ فَسَدَتْ فَسَدَ سَائِرُ عَمَلِهِ
"Yang pertama kali dihisab pada seorang hamba di hari kiamat adalah salat. Jika salatnya baik, maka baiklah seluruh amalannya. Apabila rusak salatnya, maka rusaklah seluruh amalannya." (HR. Thabrani)
Hadist ini menunjukkan betapa pentingnya salat dibandingkan dengan ibadah lainnya. Lalu, apakah puasa seseorang tetap sah jika meninggalkan salat?
Pendapat Ulama tentang Hukum Puasa Tanpa Salat
Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumut, Mahmud Yunus Daulay, menjelaskan bahwa para ulama memiliki perbedaan pendapat mengenai hal ini. Sebagian besar ulama berpendapat bahwa puasa seseorang yang tidak melaksanakan salat dianggap tidak sah.
"Para ulama berbeda pendapat terkait dengan status ibadah puasa bagi orang yang tidak salat. Sebagian besar sahabat dan ulama menyatakan bahwa orang yang berpuasa tetapi meninggalkan salat hukumnya kafir, keluar dari Islam, sehingga puasanya tidak diterima di sisi Allah dan menjadi ibadah yang sia-sia," jelas Mahmud dalam program Kultum Ramadan dilansir dari detikSumut, Minggu (16/3/2025).
Pendapat ini berlandaskan salah satu hadist Rasulullah SAW:
مَنْ تَرَكَ الصَّلاةَ مُتَعَمِّدًا فَقَدْ كَفَرَ جِهَارًا
"Barang siapa yang meninggalkan salat dengan sengaja, maka sungguh ia telah kafir secara nyata."
Dari hadist ini, sebagian ulama berpendapat bahwa seseorang yang berpuasa tetapi tidak menjalankan salat, puasanya tidak diterima oleh Allah SWT.
Pendapat Lain: Puasa Tetap Sah, tetapi Berdosa Besar
Di sisi lain, terdapat pendapat yang menyatakan bahwa puasa seseorang yang meninggalkan salat tetap sah, tetapi dia akan menanggung dosa besar.
"Jika seseorang berpuasa tetapi meninggalkan salat, puasanya tetap sah. Namun, meninggalkan salat merupakan dosa besar yang harus segera diikuti dengan taubat kepada Allah SWT," ujar Mahmud.
Pentingnya Salat dalam Islam
Mahmud juga menekankan bahwa keberkahan hidup seseorang sangat dipengaruhi oleh kualitas salatnya. Rasulullah SAW menegaskan bahwa amalan yang pertama kali dihisab di hari kiamat adalah salat.
"Dari hadist ini, kita dapat memahami bahwa baik atau tidaknya hidup kita di dunia ini sangat tergantung pada kualitas salat yang kita laksanakan. Oleh karena itu, saya mengajak seluruh umat Islam untuk berislam secara kaffah (menyeluruh). Ketika kita sudah menegakkan salat, maka lengkapilah dengan ibadah puasa, dan begitu pula sebaliknya. Jangan sampai kita berpuasa tetapi meninggalkan salat," pungkasnya.
Kesimpulan
Meskipun terdapat perbedaan pendapat, mayoritas ulama sepakat bahwa puasa dan salat adalah ibadah wajib yang harus dijalankan secara bersamaan. Bagi yang meninggalkan salat, ada ulama yang menganggap puasanya tidak sah, sementara sebagian lainnya menyatakan puasanya tetap sah tetapi berdosa besar. Oleh karena itu, sebagai umat Islam, sudah seharusnya menjalankan kedua rukun Islam ini dengan penuh kesadaran dan keikhlasan.
Komentar