Kebangkitan Musik Medan; 12 Nama yang Wajib Kamu Kenal

Seiring redanya pandemi, acara musik mulai mendapatkan izin untuk digelar kembali. Berbagai kolektif segera bergerak, mengorganisir konser mandiri, tur, dan berbagai kegiatan lainnya.
Tempat-tempat pertunjukan kini beralih ke kedai kopi, kolaborasi lintas genre muncul, nama-nama baru bermunculan, dan beberapa nama yang vakum lama kini kembali aktif, seperti dilansir dari Pophariini.
Fandi Abdullah, seorang penggemar musik, menghadapi tantangan dalam menyusun daftar 10 nama menarik musik Medan. Memilih untuk tidak menyertakan nama-nama yang sudah lama absen dan fokus pada bakat-bakat lokal, berikut ini adalah pilihan terkurasi:
- Afif Nabawi:
Awalnya seorang gitaris solo, Afif telah merilis satu album dan dua EP. Rilisan terbarunya, "Reverse Futura," menampilkan nuansa yang berbeda, ditandai dengan suasana yang santai, riff gitar yang mendominasi, melodi, dan looping.
- Beetleflux:
Berbeda dari musik distorsi Medan, Beetleflux memperkenalkan musik dream pop dengan reverb yang khas, dentingan gitar jangly, tremolo yang menonjol, dan vokal tipis. Meskipun jarang tampil di panggung, mereka tetap konsisten merilis musik.
- Disobey:
Dikenal karena album mereka, "Momentum," Disobey menggabungkan crossover hardcore punk dengan thrash metal. Vokal Karina yang penuh amarah dan lirik kritis membuat penampilan mereka menarik.
- Helanuansa:
Mengusung musik alternatif dengan pengaruh Amerika, album "Terbitlah Terang" Helanuansa menarik banyak perhatian. Penampilan pembuka terbaru mereka untuk Pusakata memperlihatkan keteguhan dan keterlibatan audien yang berkembang.
- Inthesky:
Inthesky menyajikan fusion rap dengan pengaruh jazz yang kuat, menampilkan sebagian pemain sesi dan produser musik. Penampilan live mereka melampaui pengalaman audio, menampilkan instrumentalis yang mulus.
- Kognes Park:
Menjadi sisa dari Studio Kirana, Kognes Park telah merilis tiga single namun belum pernah tampil live. Gaya dream pop mereka yang mirip dengan The Radio Dept. memberikan nuansa segar di antara band-band baru.
- Moongazing and Her:
Dipimpin oleh Aji, yang dikenal karena berbagai proyek musiknya, Moongazing and Her menjelajahi wilayah dream pop, sebagian besar menampilkan personil perempuan. Dengan dua EP yang dirilis, mereka tampil di berbagai acara besar.
- Psychotic Villagers:
Meskipun mengalami perubahan personil, Psychotic Villagers kembali dengan tanggapan positif terhadap single terbaru mereka, dengan rencana merilis album debut mereka menjelang akhir tahun.
- Raihan:
Dengan "Salmon" sebagai lagu perkenalannya, musik Raihan yang didorong oleh piano mengingatkan pada gaya Loyle Carner. Sering terlihat sebagai vokalis latar untuk Nartok, Raihan telah merilis album debut "Matamorfosis" dan terus merilis single secara independen.
- Rizki Nugroho:
Seorang sosok misterius dengan enam single yang dirilis, penampilan live Rizki jarang. Lebih memilih bekerja di studio, penciptaan musik Rizki bergantung pada intuisi dan kolaborasi dengan produser.
- Vintage Glasses:
Ada sejak lebih dari satu dekade, Vintage Glasses, sebuah unit hard rock/rock 'n' roll, menyebarkan kebahagiaan dalam bermusik meskipun rilisan terbatas, menjadi inspirasi bagi band-band lain.
- Yoko City Ghost:
Dipimpin oleh Ari, Yoko City Ghost mengeksplorasi pengaruh kuat dari The Beatles, khususnya John Lennon. Penampilan panggung terbaru mereka, didukung oleh dua vokalis latar dan gaya retro, menampilkan paket audiovisual yang menarik.
Dengan munculnya bakat-bakat ini, adegan musik Medan menyaksikan kebangkitan, menjanjikan masa depan yang penuh dengan suara yang beragam dan pendekatan yang inovatif.
Komentar