Viral
Beranda » Berita » Potret Alan Turing Karya Robot AI Terjual Rp15 Miliar, Pukau Dunia Seni

Potret Alan Turing Karya Robot AI Terjual Rp15 Miliar, Pukau Dunia Seni

Potret Alan Turing Karya Robot AI Terjual Rp15 Miliar, Pukau Dunia Seni
Potret Alan Turing Karya Robot AI Terjual Rp15 Miliar, Pukau Dunia Seni

New York, HarianBatakpos.com – Lukisan potret Alan Turing, yang diciptakan oleh robot AI bernama Ai-Da, berhasil terjual di lelang Sotheby’s seharga $1,08 juta atau sekitar Rp15 miliar. Ini merupakan pencapaian luar biasa, sekaligus rekor baru dalam dunia seni, terutama untuk karya yang dihasilkan kecerdasan buatan (AI). Harga fantastis ini memicu perdebatan seputar peran AI dalam menghasilkan karya seni bernilai tinggi dan dampaknya pada dunia seni.

Dilansir dari CNN, Rabu (12/11/2024), lukisan yang diberi judul “AI God: Portrait of Alan Turing” ini awalnya diperkirakan hanya akan terjual di kisaran $120.000 – $180.000 atau sekitar Rp1,8 miliar – Rp2,8 miliar. Namun, karya seni hasil inovasi kecerdasan buatan tersebut justru terjual jauh di atas perkiraan dalam lelang yang diikuti oleh 27 peserta. Akhirnya, lukisan ini jatuh ke tangan seorang kolektor yang memilih untuk tidak diungkap identitasnya.

Potret Alan Turing ini adalah hasil kreasi Ai-Da, robot seniman berambut bob, yang memiliki kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan model bahasa canggih. Robot ini merupakan karya Aidan Meller, pemilik galeri seni asal Inggris, yang mengembangkan Ai-Da dengan harapan agar seniman robot ini bisa merefleksikan masa depan teknologi. Delapan dekade setelah Alan Turing meramalkan komputer dan AI, Meller berharap karya ini bisa bertindak sebagai “cermin” bagi kemajuan teknologi.

Salut! Cewek Ini Tunjukkan Etika dengan Tanggung Jawab Setelah Kecelakaan

Meller menekankan bahwa manusia sedang memasuki era di mana keputusan-keputusan penting lebih banyak dipengaruhi oleh algoritma daripada manusia. Ia meyakini karya seni yang dihasilkan Ai-Da dapat mengilustrasikan masa depan yang semakin digital. Karya seni Ai-Da ini bahkan dibandingkan dengan penemuan kamera dalam hal dampaknya pada seni.

“Seni AI ini ibarat kamera yang bukan sekadar merekam, tetapi juga mencipta dengan caranya sendiri,” ujar Meller. Menurutnya, seni AI menghadirkan pendekatan unik dalam menciptakan seni, berbeda dari sekadar alat. Namun, pandangan ini tidak disetujui semua pihak. Kritikus seni The Telegraph, Alastair Sooke, menyebutnya sebagai “versi yang lebih canggih” dari kisah hewan yang melukis.

Ai-Da sendiri diluncurkan pada tahun 2019 setelah kolaborasi Meller dengan perusahaan robotika di Inggris. Ai-Da kerap berdiskusi dengan kreatornya sebelum memulai karya, membahas tema seperti “AI untuk kebaikan.” Dengan kamera di matanya, Ai-Da memindai wajah Turing, membuat sketsa, dan melukis 15 versi berbeda dari wajahnya. Tiga lukisan terbaiknya dipilih dan dicetak di kanvas berukuran besar menggunakan printer 3D.

Meski seluruh proses ini sangat kompleks, Meller menegaskan bahwa inti dari karya Ai-Da bukan sekadar hasil akhir, tetapi juga dialog tentang perkembangan teknologi yang terus berlangsung. Melalui potret “AI God” Alan Turing ini, Ai-Da seolah mengajak para penikmat seni merenungkan perkembangan AI, serta dampak etis dan sosial yang diakibatkannya.

Viral! SMK Bani Saleh Lakukan Study Tour Berbeda ke Panti Jompo

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan