Medan, Harianbatakpos.com – Seksolog dr. Boyke menyampaikan pentingnya edukasi tentang kesehatan seksual, termasuk bahaya onani atau masturbasi, dilansir dari pafibengkuluselatankab.org.
Semua manusia memiliki hasrat seksual, namun tidak semua mampu mengontrolnya. Onani adalah kegiatan merangsang alat kelamin untuk mendapatkan kepuasan seksual tanpa melakukan hubungan intim.
Aktivitas ini paling banyak dilakukan oleh pria lajang, dengan 99 persen di antaranya mengaku melakukannya.
Namun, dr. Boyke juga mencatat bahwa sekitar 60 persen wanita cenderung melakukan onani, terutama mereka yang belum atau tidak mendapatkan kepuasan dari pasangan.
“Yang menikah sekitar dari penelitian kita di klinik pasutri, sekitar 75 persen masih juga melakukan onani,” kata dr. Boyke.
Meskipun onani tampak sebagai solusi sementara, dr. Boyke mengingatkan bahwa kebiasaan ini dapat mengancam kesehatan mental dan hubungan pasangan.
Bahaya utama onani adalah potensi kecanduan, yang seringkali dipicu oleh pornografi. “Seseorang yang melakukan onani setelah melihat pornografi dapat merusak otak, membuat mereka sulit mengambil keputusan dan menghadapi masalah,” tegasnya.
Selain itu, onani yang berlebihan dapat mengganggu hormon dan kesehatan otak.
Untuk membantu mengatasi kecanduan onani, dr. Boyke memberikan lima cara efektif:
- Berhenti Menonton Pornografi: Tinggalkan semua bentuk materi pornografi yang memicu hasrat.
- Lakukan Hal Positif: Alihkan energi seksual ke aktivitas positif seperti olahraga atau hobi.
- Hindari Makanan Pemicu Gairah: Jauhi makanan seperti daging kambing dan kerang yang dapat meningkatkan libido.
- Cari Cara Lain: Jika pasangan tidak siap, temukan alternatif lain untuk mendapatkan kepuasan.
- Ingat Bahwa Onani adalah Dosa: Untuk yang beragama, ingatlah bahwa onani dianggap dosa dan dapat mengecewakan pasangan.
Dengan memahami bahaya onani dan menerapkan cara-cara di atas, diharapkan individu dapat mengendalikan hasrat seksual mereka dengan lebih baik.
Komentar