Medan, harianbatakpos.com – Bika ambon merupakan salah satu jajanan khas Medan yang populer dijadikan oleh-oleh para wisatawan. Kue ini dikenal dengan warna kuning cerah dan teksturnya yang berpori-pori. Meski disebut bika ambon, panganan ini justru tidak berasal dari Ambon, melainkan dari Medan. Hal ini menjadikan asal-usul nama bika ambon kerap dipertanyakan oleh banyak orang.
Di tengah popularitas bika ambon sebagai jajanan khas Medan, muncul berbagai versi cerita yang menjelaskan asal-usul penamaannya. Salah satu versi menyebut bahwa nama bika ambon berasal dari tempat pertama kali kue ini dijual, yaitu di simpang Jalan Ambon, kawasan Sei Kera, Medan. Cerita lainnya menyebutkan bahwa “ambon” merupakan akronim dari “Amplas-Kebon”, dua kawasan yang dikenal di masa lalu sebagai pusat aktivitas masyarakat dan industri di Medan.
Ada juga versi yang menyebutkan bahwa bika ambon berasal dari eksperimen seorang Tionghoa yang tinggal di dekat Jalan Majapahit, Medan. Setelah kue tersebut matang, ia mempersilakan seorang pembantu asal Ambon untuk mencicipinya. Sang pembantu menyukai rasa kue tersebut, dan dari sanalah muncul nama bika ambon. Menariknya, ada pula yang percaya bahwa istilah “ambon” berarti lembut dalam bahasa Medan, sehingga bika ambon bisa diartikan sebagai kue bika yang lembut.
Meski banyak versi cerita berkembang, satu hal yang pasti adalah bahwa bika ambon telah menjadi ikon kuliner khas Medan yang sangat digemari. Saat ini, banyak pelancong yang datang ke Medan menjadikan bika ambon sebagai buah tangan wajib.
Bika ambon sebagai jajanan khas Medan memang menyimpan kisah sejarah yang menarik. Terlepas dari asal-usul penamaannya, kelezatan bika ambon telah menempatkan kue ini sebagai bagian penting dalam tradisi kuliner Sumatera Utara.
Ikuti saluran harianbatakpos.com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05
Komentar