Medan, HarianBatakpos.com – Kasus keributan Megawati Zebua dengan pramugari Wings Air kembali mencuat setelah video insiden tersebut viral di media sosial. Akibat video yang menyebar luas itu, anggota DPRD Sumatera Utara dari Fraksi Golkar, Megawati Zebua, melaporkan akun TikTok @polostakberdosa ke Polda Sumut karena dianggap mencemarkan nama baik.
Kasubbid Penmas Polda Sumut Kompol Siti Rohani membenarkan adanya laporan tersebut. Ia menyatakan bahwa Megawati Zebua telah melaporkan akun TikTok @polostakberdosa pada 16 April 2025.
“Benar, pelapor Megawati Zebua melaporkan akun TikTok @polostakberdosa ke Polda Sumut,” ujar Siti kepada media pada Jumat (18/4).
Laporan itu dilakukan karena unggahan video yang menyebar tersebut mencantumkan narasi yang dianggap tidak sesuai fakta. Keributan Megawati Zebua dengan pramugari Wings Air yang terjadi di Bandara Binaka, Kabupaten Nias, telah menimbulkan kegaduhan publik.
“Dia melaporkan karena merasa kalimat dalam unggahan video itu telah mencemarkan nama baiknya sehingga video itu viral,” tambah Siti.
Namun di sisi lain, pramugari berinisial LCK (28) juga telah melaporkan Megawati Zebua ke Polres Nias. Laporan ini menyusul tindakan Megawati yang diduga mendorong dan nyaris mencekik sang pramugari dalam proses boarding penerbangan IW-1267 rute Gunungsitoli menuju Medan Kualanamu pada 13 April 2025.
Keributan Megawati Zebua dengan pramugari Wings Air bermula dari masalah koper yang dipindahkan oleh pihak maskapai. Akun TikTok @polostakberdosa menyebutkan bahwa anggota DPRD berinisial MZ tidak terima kopernya dipindahkan ke belakang dan memicu pertengkaran di dalam pesawat.
Dalam video yang viral itu, terlihat MZ mengenakan kaos putih terlibat adu mulut dengan pramugari berbaju merah. MZ sempat melontarkan kata-kata keras dan terlihat mendorong serta hampir mencekik leher sang pramugari. Seorang pria berbaju hitam yang berada di belakang mencoba melerai keributan tersebut sebelum MZ akhirnya menelpon seseorang.
Kasus keributan Megawati Zebua dengan pramugari Wings Air ini kini menjadi sorotan publik, dan proses hukum tengah berlangsung di dua institusi berbeda, yaitu Polda Sumut dan Polres Nias. Kasus ini pun memperlihatkan pentingnya etika wakil rakyat dalam menjaga sikap di ruang publik.
Komentar