Menanggapi Peningkatan PHK, BPJS Ketenagakerjaan Salurkan Rp 264,61 Miliar untuk 37 Ribu Pekerja
Harianbatakpos.com - BPJS Ketenagakerjaan mencatat bahwa telah mencairkan Rp 264,61 miliar kepada lebih dari 37 ribu pekerja untuk program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) sepanjang Januari hingga Agustus 2024. Jumlah tersebut meningkat sebesar 13% seiring dengan adanya peningkatan pemutusan hubungan kerja (PHK).
"Hingga 31 Agustus 2024, BPJS Ketenagakerjaan telah membayarkan manfaat JKP kepada lebih dari 37 ribu pekerja yang terkena PHK, dengan total nominal mencapai Rp 264,61 miliar. Nominal ini meningkat 13% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya," kata Deputi Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan Oni Marbun (27/9/2024).
Selain menerima uang tunai, Oni menyebutkan bahwa peserta program JKP yang mengalami PHK juga mendapatkan manfaat berupa akses informasi pasar kerja dan pelatihan kerja yang diselenggarakan oleh Kementerian Ketenagakerjaan.
"Dari segi manfaat, peserta yang telah terdaftar dalam program JKP dan memenuhi persyaratan dapat memperoleh beberapa manfaat saat mengalami PHK," ucapnya.
Untuk klaim Jaminan Hari Tua (JHT), tercatat sebanyak 2,07 juta klaim dengan total nominal manfaat yang dibayarkan mencapai Rp 31,17 triliun. Dari total tersebut, 57,91% disebabkan oleh peserta yang mengundurkan diri, sementara 29,93% lainnya disebabkan oleh PHK.
Sebelumnya, Kementerian Ketenagakerjaan mengakui adanya peningkatan jumlah PHK tahun ini. Dari Januari hingga 26 September 2024, totalnya hampir mencapai 53.000 orang.
"Total PHK per 26 September 2024 mencapai 52.993 tenaga kerja, meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu," kata Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Kemnaker, Indah Anggoro Putri pada Kamis (26/9) lalu.
Lebih rinci dijelaskan bahwa PHK didominasi oleh sektor pengolahan dengan jumlah 24.013 orang, diikuti oleh sektor jasa lainnya sebanyak 12.853 orang, serta sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan sebanyak 3.997 orang.
PHK tersebut paling banyak terjadi di Jawa Tengah, dengan jumlah 14.767 orang, diikuti oleh Banten dengan 9.114 orang dan DKI Jakarta sebanyak 7.469 orang.
Komentar