Total Impor Beras RI 2018 Mencapai 2 Juta Ton
Jakarta-BP: Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengkonfirmasi bahwa pemerintah melalui rapat koordinasi terbatas (rakortas) di kantor Kemenko Perekonomian telah memberikan izin impor beras tahap ketiga kepada Badan Urusan Logistik (Bulog) sebanyak 1 juta ton.
"Itu keputusan rakor, bukan keputusan saya. Dipimpin oleh Pak Menko dan dihadiri oleh Pak Mentan dan Dirut Bulog. Diputuskan, melihat peerkembangan dari stok yang ada maka kita harus impor. Begitu keputusannya dan sudah disetujui semuanya, ketok palu dan ada notulennya. Impor itu dibutuhkan atas dasar rakor karena melihat stok," jelas Enggar di Hotel Borobudur, Senin (20/8/2018).
Dihubungi secara terpisah, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Oke Nurwan menjelaskan bahwa Persetujuan Impor (PI) beras yang diberikan ke Bulog hingga saat ini sudah sebanyak tiga kali, dengan PI terakhir sebanyak satu juta ton.
Oke mengaku izin impor beras tahap ketiga ini diberikan melalui rakortas kira-kira sekitar tiga bulan lalu dan berlaku hingga akhir September nanti.
"PI ketiga diputuskan di rakortas-nya sekitar tiga bulan lalu kalau nggak salah. Kedua PI sebelumnya di awal tahun. PI ketiga yang 1 juta ton ini berlaku sampai akhir Agustus. Tapi sekarang Bulog sedang mengajukan perpanjangan sampai akhir September. Kita sedang proses," jelas Oke.
Oke menambahkan, pihaknya tidak menentukan secara spesifik negara asal untuk importasi beras tahap ketiga, melainkan membebaskan Bulog untuk menentukannya.
"Satu juta ton yang ketiga ini kita membuka dari Vietnam, Thailand, Myanmar, India, dan Pakistan. Tapi terserah Bulog mengimpornya dari mana," imbuhnya.
Adapun saat dikonfirmasi, Direktur Pengadaan Bulog Bachtiar menampik data BPS tersebut."Saya nggak mengerti, pokoknya yang jelas stok Bulog sudah di atas 2,4 juta ton [...] Saya cuma tau dari Dirut impornya 500 ribu ton itu dan saya nggak tahu kalau ada tambahan lagi. Tanya sama BPS saja," jawabnya singkat.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan impor beras RI sejak awal tahun hingga Juli 2018 mencapai 1,18 juta ton, dengan impor tertinggi dari Thailand sebesar 665,9 ribu ton, Vietnam 502,7 ribu ton, dan Pakistan 21.345 ton. (CNBC/JP)
Komentar