Sebuah kisah viral dari seorang konten kreator tengah menarik perhatian banyak netizen setelah dia berbagi pengalaman tentang pengalaman melahirkan, di mana dia mengungkapkan bahwa dia dilarang untuk tidur selama dua jam setelah proses persalinan.
Meski awalnya mengalami rasa kantuk yang sangat, dia diberitahu oleh dokter untuk tetap terjaga dalam dua jam tersebut, dikutip dari SINDOnews.
Hal ini memicu rasa penasaran dari sejumlah netizen yang bertanya-tanya mengapa pasien yang baru melahirkan tidak diperbolehkan untuk tidur, meskipun mengalami kelelahan yang sangat setelah proses melahirkan.
Pertanyaan ini akhirnya mendapatkan jawaban dari laman EMC Healthcare, yang menjelaskan bahwa dalam dua jam setelah melahirkan, pasien membutuhkan pengawasan ketat karena merupakan waktu yang sangat kritis.
Dalam periode ini, pasien masih perlu diawasi oleh dokter untuk memantau berbagai kondisi tubuhnya.
Selama dua jam ini, pasien akan dipantau tekanan darahnya setiap 15 menit, suhu tubuhnya setiap 4 jam pada 8 jam pertama dan setiap 8 jam pada 8 jam berikutnya, serta kontraksi rahim dan jumlah perdarahan vagina.
Jika diperlukan, pasien juga akan diberikan obat untuk membantu kontraksi rahim dan mencegah terjadinya perdarahan.
Setelah dipastikan bahwa tidak ada komplikasi yang muncul akibat persalinan, pasien baru diperbolehkan untuk makan setelah dua jam tersebut.
Nutrisi yang cukup penting untuk memulihkan kekuatan tubuh, dan suplemen zat besi biasanya dianjurkan setidaknya selama tiga bulan setelah melahirkan.
Dengan demikian, larangan untuk tidur selama dua jam setelah melahirkan bukanlah tanpa alasan. Ini adalah tindakan pencegahan yang dilakukan untuk memastikan bahwa pasien dapat pulih dengan baik dan tidak mengalami komplikasi apa pun setelah proses melahirkan.
Kisah ini mengingatkan kita akan pentingnya perawatan dan pengawasan yang tepat setelah proses persalinan.
Meskipun terkadang terdengar tidak biasa, semua tindakan tersebut dilakukan demi kesehatan dan keselamatan ibu dan bayi yang baru saja lahir.
Komentar